Menkop Teten Masduki Ajak Para Peternak Gunakan Sistem Koperasi: seperti Belanda dan Selandia Baru

3 Desember 2021, 09:27 WIB
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. /HUMAS KEMENKOP UKM

PR DEPOK – Teten Masduki selaku Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM mengajak Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) gunakan sistem koperasi dalam pengelolaannya.

Menurutnya, peternak dengan skala usaha kecil semestinya bisa berbisnis dengan skala yang jauh lebih efisien. 

"Peternak yang skala usahanya masih kecil-kecil dan perorangan dapat berbisnis dalam skala ekonomi dan lebih efisien. Oleh karena itu, kelembagaan peternak harus kita perbaiki bersama," kata Teten Masduki sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 3 Desember 2021.

Baca Juga: Baru Kemarin Diberi Mobil Mewah oleh Anggie Paturusi, Fuji Kembali Dijanjikan Mobil Lain Jika Bisa Lakukan Ini

Menkop yang juga Ketua Dewan Penasehat HPDKI menginginkan para peternak memperoleh manfaat yang besar dalam menggunakan sistem koperasi modern.

Dengan metode itulah, Closed Loop Economy (penyediaan segala macam barang dan jasa berdasarkan keberadaan komunitas di domestik yang ada) bisa diwujudkan.

“Strategi ini juga diterapkan beberapa negara maju dengan koperasi peternakan besar, seperti Belanda dan Selandia Baru,” kata Teten Masduki.

Baca Juga: Karim Benzema Gagal Sabet Ballon d'Or, Ini Kata Carlo Ancelotti

Dalam hal peternakan, koperasi berperan selayaknya aggregator dan offtaker sehingga meminimalisir monopoli harga dan membuat harga lebih stabil.

Tak hanya itu, pemerintah melalui Kemenkop memberikan pendampingan dalam hal pendanaan yaitu penyediaan pinjaman dana bergulir Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dengan pola konvensional yaitu bunga 3 persen sliding maupun syariah dengan bagi hasil 20 banding 80.

“LPDB-KUMKM berkomitmen menghadirkan pembiayaan yang mudah, murah, dan cepat, yang saat ini alokasinya difokuskan pada koperasi," kata Teten Masduki.

Baca Juga: Sebut Ciri Khas Tertawanya Adalah Anugerah, Soimah Pancawati: Tuhan Tahu Kemampuanku Nggak Seberapa

Adapun sumber pembiayaan lain dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang pada tahun ini besaran nilainya meningkat menjadi sebesar Rp285 triliun dengan serapan anggaran per 30 November 2021 sebesar Rp263,22 triliun kepada 6.971.322 debitur atau 92,36 persen dari target

Bagi pelaku usah mikro dan kecil juga dapat mengakses KUR tanpa harus menyimpan agunan yang awalnya Rp50 juta naik menjadi Rp100 juta bunga menjadi 3 persen.

Hal tersebut juga disambut baik oleh Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Andika Hazrumy yang menjelaskan, di wilayahnya terdapat banyak potensi peternakan dan pertanian.

Baca Juga: Gedung Cyber Jakarta Selatan Terbakar, 2 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

"Kita banyak potensi dengan ketersediaan lahan yang juga banyak, termasuk lahan milik Perhutani. Ini bisa dibangun untuk pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Banten," kata Andika Hazrumy.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler