PR DEPOK – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengadakan layanan dapur khusus anak dan balita di area pengungsian erupsi Gunung Semeru.
Adapun dapur khusus anak dan balita ini sengaja diadakan oleh Pemprov Jatim, untuk memastikan kebutuhan makanan dan gizi anak-anak bisa terjamin selama masih mengungsi.
Lokasi pengungsian yang mengadakan dapur khusus anak dan balita ini, tepatnya berada di SMP N 1 Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Diketahui, target dari layanan dapur anak dan balita ini adalah 64 anak pengungsi, yang sebelumnya sudah terdata oleh Pemprov Jawa Timur.
Baca Juga: Doddy Sudrajat Tabur Bunga di Tol Kecelakaan Vanessa dan Bibi, Tuai Komentar Pedas dari Netizen
Gubernur Jawa Timur juga menyampaikan bahwa dirinya akan berkomitmen untuk selalu memberikan perhatiannya kepada anak-anak pengungsi.
Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa, setelah melihat proses evakuasi, penanganan pengungsi, dirinya terfokus untuk memperhatikan kesehatan gizi anak-anak dan balita.
“Dapur anak dan balita yang kita siapkan ini untuk memastikan kondisi gizi anak-anak pengungsian agar tetap terjaga,” kata Gubernur Jawa Timur, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News pada 12 Desember 2021.
Baca Juga: Deretan Zodiak yang Kerap Merasa Gelisah saat Jalani Kesehariannya, Anda Salah Satunya?
Berbagai macam makanan yang disediakan di dapur khusus anak dan balita. Salah satunya ada sop buah, sosis panggang, telur, bubur bayi, biskuit, susu, dan berbagai jenis buah-buahan.
Untuk sementara pihak BPBD masih kerap memantau kondisi pengungsi erupsi Gunung Semeru, baik dari kalangan dewasa, lansia, anak-anak, dan balita yang ada di beberapa pos pengungsian yang sudah disediakan oleh Pemprov Jawa Timur.
Erupsi Gunung Semeru ini, tak hanya merenggut banyak korban jiwa, tetapi juga memberikan kerugian finansial kepada warga Lumajang, karena mereka telah kehilangan tempat tinggalnya.
Namun begitu, musiban erupsi Gunung Semeru ini mengundang perhatian publik dan Pemerintah, sehingga sudah cukup banyak saluran bantuan untuk para korban yang mengungsi.***