Potensi Tsunami Ancam NTT Usai Gempa 7,4 Magnitudo, Wakil Bupati Flores Timur: Sebagian Besar Evakuasi Mandiri

14 Desember 2021, 12:41 WIB
Wakil Bupati Flores Timur, NTT, Agustinus Payong Boli. /ANTARA/Aloysius Lewokeda.

PR DEPOK - Pasca gempa bumi di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa, 14 Desember 2021 sekitar pukul 10.20 WIB, warga wilayah pesisir untuk sementara melakukan evakuasi secara mandiri.

Kabar ini disampaikan oleh Wakil Bupati Flores Timur, NTT, Agustinus Payong Boli ketika dihubungi dari Kupang, Selasa, 14 Desember 2021.

"Saat ini warga di wilayah pesisir utara di daratan Larantuka maupun Pulau Adonara, mulai bergerak ke area yang lebih tinggi atau perbukitan untuk menghindari ancaman tsunami," kata Agustinus.

Baca Juga: Artis Berinisial RN yang Ditangkap Polisi Atas Dugaan Penyalahgunaan Narkoba yaitu Rizky Nazar

Agustinus menuturkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan upaya mitigasi potensi bencana tsunami akibat gempa bumi 7,5 magnitudo di Laut Flores.

Apabila terjadi tsunami, Agustinus menjabarkan beberapa wilayah di Flores Timur yang akan terdampak, yaitu di bagian pantai utara Kecamatan Wulanggitan, Titehena, Lewolema, Tanjung Bung, maupun di Pulau Adonara, terutama di Kecamatan Adonara, Adonara Barat.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau warga di pesisir untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman untuk menghindari ancaman tsunami.

Baca Juga: Anies Baswedan Tinjau Vaksinasi Anak 'Perdana' di SDN Cempaka Putih, Kepala Dinkes: Kita Edukasi Orang Tuanya

"Sebagian besar warga mengevakuasi diri secara mandiri karena belajar dari pengalaman bencana tsunami pada 1992," kata Agustinus, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Diketahui, sebelumnya BMKG melaporkan gempa bumi bermagnitudo 7,5 terjadi di Laut Flores, sekitar 112 kilo meter arah barat laut Larantuka, Flores Timur, pada Selasa, 14 Desember 2021, sekitar pukul 10.20 WIB, berpotensi memicu tsunami.

Akibat gempa bumi tersebut, Kepala Stasiun Geofisika Kupang BMKG, Margiono menjelaskan bahwa akan memicu potensi tsunami yang bisa melanda sejumlah wilayah di NTT maupun Maluku, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Mulai 2022 Hanya untuk Anak Usia 6-11 Tahun, Maxi: Total Anak Ada 26,8 Jiwa

Margiono meminta kepada warga di wilayah yang berpotensi tsunami untuk meningkatkan kewaspadaan dan berpindah ke tempat yang lebih aman untuk menghindari ancaman tsunami.

Ia meminta pemerintah provinsi (pemprov) atau kabupaten atau kota yang berada pada status awas untuk segera mengarahkan masyarakat melakukan evakuasi menyeluruh.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler