PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kembali menanggapi polemik yang terjadi antara KSAD Dudung Abdurachman dengan Habib Bahar bin Smith.
Baru-baru ini, pengamat komunikasi politik, Jamiluddin Ritonga menyarankan KSAD Dudung untuk menahan diri terkait perseteruannya dengan Habib Bahar bin Smith.
Akademisi itu pun melanjutkan, KSAD Dudung selaku pimpinan TNI sebaiknya meluruskan jika ada rakyat yang dinilai lancang dalam berbicara.
Menurut sanga pengamat, TNI tidak pantas berseteru dengan rakyat karena TNI berasal dari rakyat.
Mengenai hal tersebut, Ferdinand Hutahaean mendesak Jamiluddin Ritonga untuk tidak turut merendahkan lembaga negara sebesar TNI Angkatan Darat (AD).
“Bahar yg harusnya datang cium tangan Jend Dudung tapi itupun lebih baik ditolak,” tutur Ferdinand Hutahaean dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @FerdinandHaean3.
Baca Juga: Bupati Lumajang Sebut Syuting Sinetron 'Terpaksa Menikahi Tuan Muda' di Gunung Semeru Tak Berizin
Lebih lanjut, ia pun meminta pihak berwenang untuk memproses Habib Bahar secara hukum agar tidak terus membuat gaduh.
“Biarkan Bahar diproses hukum spy tdk bikin gaduh terus,” ucap politisi berusia 44 tahun ini mengakhiri cuitannya.
Seperti diketahui bersama, Habib Bahar menuai kontroversi usai video ceramahnya yang dianggap menyinggung KSAD Jenderal Dudung beredar di media sosial.
Baca Juga: Bansos Rp3 Juta Cair Desember 2021, Simak Cara Online Cek Penerima PKH Hanya Pakai KTP
Pada awalnya, kegaduhan muncul ketika ia mengganti panggilan Jenderal Dudung menjadi “Jenderal Baliho”.
Kegaduhan itu pun berujung pada pelaporan Habib Bahar kepada pihak kepolisian karena dinilai telah melontarkan ujaran kebecian kepada KSAD Dudung.***