Polisi Janjikan Video Minta Maaf dari Provokator pada Korban Perundungan Kasus Intoleran di Lumbang

28 Desember 2021, 14:24 WIB
Pada kasus intoleran di Lumbang, Pasuruan, polisi menjanjikan video permintaan maaf dari provokator untuk korban perundungan. /Instagram/@raima_inchess/

PR DEPOK - Kasus intoleran terhadap salah satu warga non-muslim di Wonorejo, Lumbang, Pasuruan, Jawa Timur nampaknya telah menyita banyak perhatian publik.

Dikabarkan, para pihak yang terlibat dalam kasus intoleran itu telah melakukan pertemuan untuk membicarakan permasalahan tersebut agar sang korban mendapat keadilan.

Dalam unggahan di Instagram story @raima_inchess itu, ia mengatakan dirinya dijanjikan pihak kepolisian akan menutup kasus intoleran ini dengan membuat video permintaan maaf dari provokator kericuhan tersebut terhadap keluarganya.

Namun, apabila video permintaan maaf tak kunjung dibuat, maka dirinya menganggap telah ditipu dan kasus tersebut telah ditutup secara paksa.

Baca Juga: Rizky Bilar Marah Lesti Kejora Difitnah: Contoh Orang yang Dibutakan Kebencian terhadap Kebahagiaan Orang Lain

Sebelumnya, ia mengunggah video di akun Instagram miliknya yang menegaskan bahwa kericuhan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan agama, ras, maupun suku, tetapi disebabkan karena adanya provokator.

Berdasarkan kronologinya, ia hendak bersedekah dengan membagikan bingkisan berupa snack, buku dan beberapa peralatan tulis kepada teman-teman dan orang-orang yang ia kenal.

Namun, karena warga sekitar telah menolak aksinya itu, ia pun mengaku telah membatalkan rencana berbaginya itu pada 25 Desember 2021 malam.

Karena telah memiliki janji dengan temannya yang berada di Wonorejo, ia bersama keluarga dan keponakannya berangkat pada 26 Desember.

Baca Juga: Iqbaal Ramadhan Ulang Tahun, Ini Ucapan Unik dari Aldi Maldini hingga Angga Yunada

Sesampainya di sana, tiba-tiba para warga ramai berdatangan ke rumah temannya itu dan 'menggrebek' mereka yang tengah tertidur dan bersantai.

Para warga tersebut menolak kehadiran mereka hingga memaksa mereka pulang dengan melontarkan kata-kata yang kasar.

Bahkan, terlihat mobil milik korban beberapa kali dilempari batu oleh warga tersebut, hingga dirinya diancam akan dibakar, hingga akhirnya pihak TNI dan kepolisian datang untuk melerai kericuhan tersebut.

Dirinya mengungkapkan sejak kericuhan tersebut, ia beserta keluarga sama sekali tidak mendapatkan jaminan keadilan hingga mereka memilih untuk melapor ke pihak kepolisian pada 27 Desember kemarin.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram @raima_inchess

Tags

Terkini

Terpopuler