Kata Yan Harahap Soal Eijkman Dilebur ke BRIN: Catat, 'Bubar' di Era Jokowi

3 Januari 2022, 16:55 WIB
Yan Harahap turut menyoroti soal Eijkman yang resmi dileburkan ke BRIN baru-baru ini. /Instagram.com/@yanharahap./

PR DEPOK - Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman telah resmi terintegrasi ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hingga kini masih menjadi sorotan dari berbagai kalangan.

Lembaga yang sudah berdiri sejak 1888 pada masa kolonial Belanda tersebut, kemudian berpamitan melalui akun Twitternya.

Soal lembaga Eijkman yang telah terintegrasi ke dalam BRIN, lantas ditanggapi oleh kader Partai Demokrat, Yan Harahap dengan menyinggung Presiden Jokowi.

Baca Juga: Habib Bahar Penuhi Janji Datang Hadiri Panggilan, Refly Harun: Sedih, Masalah Sepele Terkesan Berat

"Catat! Lembaga Eijkman ‘bubar’ di era @jokowi," kata Yan Harahap seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @YanHarahap pada Senin, 3 Januari 2022.

Cuitan Yan Harahap soal peleburan Eijkman ke BRIN.

Dikabarkan sebelumnya, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) telah resmi terintegrasi ke dalam BRIN dan berganti nama menjadi PRBM Eijkman.

Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman mengungkapkan ada sebanyak 113 tenaga honorer tidak diperpanjang kontraknya atau diberhentikan.

Baca Juga: Sebut Sirkuit Formula E Tidak Jelas, Ferdinand Hutahaean Sentil Anies Baswedan: Apa ini Balapan Mobil Hantu?

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PRBM Eijkman Wien Kusharyoto mengatakan, 113 orang itu diberhentikan karena dampak adanya integrasi Lembaga Eijkman ke tubuh BRIN, September 2021.

Terkait peleburan tersebut, Eijkman kemudian mengunggah foto bersama para peneliti yang pernah bekerja di lembaga itu, melalui akun Twitter @eijkman_inst.

"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungan selama 33 tahun Lembaga Eijkman berkiprah dalam pengembangan penelitian Biologi Molekuler Kesehatan & Obat di Indonesia dan dunia," tulis lembaga itu.

Baca Juga: Dijanjikan Berlian, Venna Melinda Rela Memasak untuk Ferry Irawan: Siapa Tau Kan, Penuh!

"Mari jaga spirit & etos kerja dimanapun kita berada. #EijkmanForIndonesia #KamiPamit," tuturnya.

Selama dalam perjalanannya, lembaga yang berdiri sejak 1888 pada masa kolonial Belanda ini sempat dilebur dengan RS Cipto Mangunkusumo lantaran masalah politik dan ekonomi pada 1960-an.

Lembaga Eikjman terlahir kembali pada Desember 1990 berkat inisiatif dari BJ Habibie, yang pada masa itu menjabat Menteri Riset dan Teknologi.

 

Kendati demikian, lembaga ini baru sah sebagai lembaga pada 1992. Lembaga ini kemudian dipimpin oleh Profesor Sangkot Marzuki hingga 2014. Selanjutnya kepemimpinan dipegang oleh Prof Amin Soebandrio.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @YanHarahap

Tags

Terkini

Terpopuler