Dinkes Berikan Konfirmasi Bahwa WN Tiongkok Tak Terpapar Virus Corona Saat di Bali

13 Februari 2020, 20:13 WIB
Bandara di Indonesia dihimbau memperketat pengawasan untuk kedatangan pengujung dari Tiongkok menggunakan thermal scanner.* /ARMIN ABDUL JABBAR/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Terkait WN tiongkok yang positif virus corona dan sempat liburan ke Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr. Ketut Suarjaya menegaskan bahwa WN Tiongkok tidak terpapar saat di Bali.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Antara Kamis, 13 Februari 2020 pasien yang berinisial Jin yang setelah dilakukan pemeriksaan oleh otoritas Anhui, Tiongkok didiagnosa terjangkit virus corona (Covid-19) sepulang dari liburan di Bali.

Hal ini sontak membuat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya memberikan penjelasan mengenai kasus ini, karena ida menganggap bahwa hal ini akan membuat khawatir warga Bali.

Baca Juga: Seorang Turis Asal Tiongkok yang Sempat Berlibur di Bali Positif Virus Corona

"Secara teori tidak terpapar di Bali, alasannya dia sudah meninggalkan Bali tanggal 28 Januari, kemudian masuk ke Tiongkok, setelah terkena (COVID-19) tanggal 5 Februari, artinya 8 hari setelah meninggalkan Bali, masa inkubasi normal virus itu 3-7 hari," ujarnya.

Suarjaya juga menegaskan bila yang dipakai masa inkubasi yang terpanjang yakni 14 hari, di Bali hingga saat ini belum ditemukan satupun kasus warga yang positif COVID-19.

"Kalau toh dia (WN Tiongkok red.) yang mebawa virus dan saat di Bali masih masa inkubasi, mestinya di Bali ada dong kasus, buktinya sampai sekarang tidak ada kasus dan sekarang sudah hari ke-16 tidak ada yang terkena, Bali masih aman," ucapnya.

Baca Juga: Fosil Kura-kura Seukuran Mobil Ditemukan di Daratan Amerika Selatan

Bali menurutnya masih aman dari virus tersebut. Suarjaya mengatakan bahwa sangat kecil kemungkinan atau bahkan hampir mustahil WN Tiongkok tersebut terpapar atau menularkan COVID-19 itu di Bali.

Selain itu, Jin ketika berlibur di Bali tidak pernah menjalani observasi di RSUP Sanglah. Akhirnya, kepastian yang paling mungkin adalah dia terpapar ketika sudah berada di Tiongkok.

Kini pihak Dinas Kesehatan Provinsi Bali bekerja sama dengan instansi terkait juga menelusuri ke mana saja yang bersangkuta saat berada di Bali.

Baca Juga: Virus Corona, Alasan Dibalik Penamaan COVID-19 Terhadap Virus Mematikan Ini

"Saat ini sedang dilacak, di manifest pesawat, ada beberapa orang dengan nama Jin, masih dilakukan pengecekan oleh teman-teman di lapangan," terangnya.

Suarjaya juga menambahkan, bahwa sudah ada 20 pasien yang diobservasi guna melihat kemungkian virus corona tersebut menular pada warga Bali di RSUP Sanglah.

Namun, berdasarkan hasil observasi hingga pemeriksaan sampel di Balitbangkes Kementerian Kesehatan, sebanyak 18 pasien dinyatakan negatif terjangkit COVID-19.

Baca Juga: Usai Pangandaran, Palabuhan Ratu Jadi Target Program Revitalisasi Pantai Berikutnya oleh Ridwan Kamil

Sedangkan dua lainnya, yakni satu WN Tiongkok dan satu WNI masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Balitbangkes Kemenkes.

"Sebanyak 14 sampel pasien yang diperiksa sebelumnya, semuanya itu negatif," lanjutnya.

Suarjaya juga bukan tanpa waspada mengenai kasus ini, pihaknya berkomitmen akan memberikan sejumlah penanganan, diantaranya ada tiga rumah sakit rujukkan untuk mengisolasi, yakni RSUP Sanglah, RSUD Tabanan, dan RS Sanjiwani Gianyar.

Baca Juga: Usai Pangandaran, Palabuhan Ratu Jadi Target Program Revitalisasi Pantai Berikutnya oleh Ridwan Kamil

Selain itu, RS yang lainnya juga mampu melakukan isolasi bagi pasien diduga virus corona.

"Jadi protomapnya sudah lengkap, alatnya sudah ada, SDMnya sudah siap. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran, andaikata memang terjadi. Tetapi kita semua berharap mudah-mudahan tidak sampai terjadi, kita doakan tidak ada," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler