PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik menanggapi terkait kritik yang diberikan oleh Arteria Dahlan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) saat rapat.
Arteria Dahlan mengkritik Kajati karena menggunakan bahasa Sunda saat rapat berlangsung. Ia meminta Kajati agar berbahasa Indonesia di dalam rapat.
Atas kritik tersebut, Arteria Dahlan tampak geram hingga meminta agar Kajati dipecat dari jabatannya tersebut.
Menurut Rachland, pernyataan Arteria Dahlan yang meminta Kajati dipecat usai berbahasa Sunda dalam rapat merupakan bentuk "hate speech".
"Mau tahu apa itu hate speech? Pernyataan Arteria Dahlan bahwa pejabat berbicara dalam bahasa Sunda harus dipecat," ujar Rachland Nashidik.
Lebih lanjut, ia menjelaskan terdapat ajakan atau seruan untuk mendiskriminasi melalui paksaan atau kekuasaan.
"Di situ ada ajakan atau seruan untuk mendiskriminasi dan dengan melalui paksaan atau kekuasaan," kata Rachland Nashidik.
Menurut Rachland, hate speech bukan hanya berkaitan dengan bahasa kotor ataupun makian.
"Hate speech bukan cuma bacot kotor atau makian," ujar Rachland Nashidik, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @rachlannashidik.
Diketahui, Arteria Dahlan mengkritik kerasa Kajati dalam rapat, karena Kajati menggunakan bahasa Sunda saat rapat berlangsung.
Kritik Arteria Dahlan terkait penggunaan bahasa Sunda dalam rapat membuat geram masyarakat Sunda, dan menjadi perbincangan publik.***