50 Unit Bus Sekolah Disulap Jadi Bus Transportasi Tenaga Medis di Jakarta

23 Maret 2020, 17:42 WIB
OPERASI bus sekolah di Kota Bogor harus lulus uji KIR.*/DOK. PR /

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama Palang Merah Indonesia (PMI) mengoperasikan 30 unit bus sekolah untuk transportasi tenaga medis di sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta Senin, 23 Maret 2020 pagi.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara, puluhan bus sekolah jenis elf 3/4 maupun bus berwarna kuning itu akan dimanfaatkan untuk keperluan transportasi tenaga medis untuk mengantar pasien rujukan maupun mobilitas dokter dan perawat rumah sakit.

Menurut Kepala Dinas Unit Pengelola Angkutan Sekolah (Upas) Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ali Murtadho, Armada tersebut akan bergerak ke 4 rumah sakit rujukan pemerintah diantaranya RSPI Sulianti Saroso, RSUP Persahabatan dan RSPAD Gatot Subroto.

Baca Juga: Update Terbaru Virus Corona di Indonesia Senin, 23 Maret 2020: Semakin Bertambah, Kasus Positif COVID-19 Capai 579

"Armada ini akan bergerak dari poin yang dituju ke rumah sakit rujukan. Jangan sampai tim terpapar," katanya.

Selain itu, dirinya mengatakan pergerakan Bus Sekolah juga dibatasi hanya pada jalur tujuan rumah sakit rujukan.

"Kita akan batasi pergerakan bus, termasuk kru yang ada di awak bus akan bersifat tetap dan tempat istirahatnya ditetapkan secara khusus," ujarnya.

Baca Juga: Selama 6 Hari, Sejumlah Ruang Publik dan Jalan Protokol Kota Depok Disemproti Cairan Disinfektan untuk Antisipasi Meluasnya Virus Corona

Adapun Kru yang akan bertugas juga diseleksi berdasarkan kriteria usia maksimal 30 tahun dengan alasan kemampuan stamina.

"Kru akan dicek kesehatannya secara rutin, kita akan prioritaskan usia 30 tahun maksimum untuk tugas ini," terangnya.

Tak hanya itu, sebelum beroperasi kru akan diberikan pemahaman terkait SOP kerja wajib dipahami dan diterapkan seluruh sopir maupun awak kendaraan mengingat kegiatan ini menjadi kali pertama mereka jalani.

Baca Juga: Wisma Atlet Telah Siap Dijadikan Rumah Sakit Darurat Virus Corona, Jokowi: Saya Berharap Tidak Digunakan

"Karena tugasnya cukup berat dan ini pengalaman pertama bagi tim," tuturnya.

SOP itu seperti penggunaan Alat Pelindung Diri, mencuci tangan sebelum dan setelah antar-jemput serta pengecekan kesehatan sopir dan awak transportasi.

Bus dioperasikan dua giliran, setiap sekali pengoperasian diawaki oleh 60 tenaga penyedia jasa lainnya orang perorangan (PJLP), sehingga total tenaga PJLP yang ditugaskan Senin ini terdapat 120 orang.

Baca Juga: Gencar Cegah Pandemi Virus Corona, 44 Tempat Cuci Tangan Portabel Ciptaan UI Siap Didistribusikan ke Publik

Menurut Ali, para PJLP yang bertugas dibekali dengan masker dan sarung tangan.

Pihaknya berpesan agar kedua alat pelindung diri selalu dikenakan selama menjalankan tugasnya di lapangan, demi keamanan diri dan orang lain.

Sebelumnya, pada Minggu, 22 Maret 2020 lalu. Palang Merah Indonesia (PMI) juga melakukan sterilisasi terhadap 50 unit Bus Sekolah yang akan digunakan sebagai kendaraan transportasi bagi paramedis selama penanganan COVID-19 di Jakarta.

Baca Juga: Terapkan Social Distancing, Pasangan di Malaysia Gelar Pesta Pernikahan Drive Thru di Tengah Pandemi Virus Corona

"Ada 50 Bus Sekolah yang hari ini kita sterilkan. Kendaraan ini akan kami gunakan untuk mengangkut paramedis," kata Kepala Satgas Penanganan COVID-19 PMI Jakarta, Aguy Gurhadi di Jakarta, Minggu.

Kegiatan sterilisasi bertempat di lapangan parkir Hek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), tepatnya di depan parkiran taksi Blue Bird.

Adapun kegiatan berupa penyemprotan cairan disinfektan.

Baca Juga: Wisma Atlet Kemayoran Siap Digunakan sebagai RS Darurat Penanganan Virus Corona

Aguy mengatakan kegiatan itu merupakan kerja sama PMI dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam rangka mitigasi pencegahan virus corona (COVID-19). ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler