Praktisi Kesehatan UI Paparkan Cara Membaca Hasil Rapid Test Virus Corona

28 Maret 2020, 11:55 WIB
Rapid test Hipmi Jabar.* /NOVIANTI NURULLIAH/PR/

PIKIRAN RAKYAT – Praktisi kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB memaparkan cara membaca hasil tes cepat virus corona yang bisa dilakukan dengan mudah oleh masyarakat.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, Ari mengungkapkan alat yang digunakan dalam rapid test menggunakan sampel darah yang mampu mendeteksi antibodi yang muncul untuk memerangi infeksi virus.

Pada alat tersebut terdapat tiga garis indikator yang ditandai dengan C, Igm dan Igd.

Baca Juga: Wali Kota Depok Ajak Warganya Berpartisipasi dalam Earth Hour Malam Ini

Hasil tes akan keluar pada 15 menit kemudian.

“Jika setelah 15 menit tidak ada satu garis pun yang muncul dari ketiga indikator maka tes dinyatakan gagal dan harus diulang. Sementara bila hasilnya terdapat garis pada indikator C berarti hasilnya negatif,” tutur Ari.

Namun, dirinya menegaskan hasil negatif belum tentu benar-benar membuktikan seseorang tidak terinfeksi bisa saja memang tidak atau antibodinya belum terbentuk karena immunoglobulin akan muncul setelah 6 atau 7 hari setelah tubuh terinfeksi.

Baca Juga: MUI: Sebaik-baiknya Salat Saat Ini Adalah Salat di Rumah, Putus Rantai Penularan Virus Corona

Maka orang yang mendapat hasil negatif harus memeriksakan kembali dirinya 10 hari kemudian untuk benar-benar memastikan dirinya bebas dari infeksi virus corona.

Namun jika garis muncul pada indikator IgM atau immunoglobin maka hasil tersebut merupakan pertanda seseorang berada dalam fase awal infeksi.

Sedangkan jika garus muncul pada indikator IgM dan IgG maka seseorang sedang berada dalam fase infeksi virus yang aktif.

Baca Juga: Malam Ini Earth Hour 2020 #DiRumahAja, Satu Jam Matikan Listrik

Lain halnya jika mendapat hasil IgG maka seseorang sedang berada dalam fase akhir infeksi, artinya dinyatakan sembuh atau pernah memiliki riwayat infeksi virus corona.

Meski begitu Ari menjelaskan saat seseorang mendapat hasil positif maka tetap harus melakukan pemeriksaan melalui tes molekuler di laboratorium.

Sementara itu, seorang pasien yang sebelumnya sempat positif terinfeksi virus corona dan kini telah dinyatakan sembuh membuktikan bahwa virus corona dapat dikendalikan sehingga masyarakat tidak perlu panik namun tetap harus waspada.

Baca Juga: Waspadai Kopi dan Makanan Pedas Saat di Rumah Menghindari Penyebaran Virus Corona

Christina salah seorang pasien yang telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di RSUD Dr Soetomo mengatakan virus corona dapat disembuhkan.

“Kenyataannya virus corona bisa dikendalikan agar masyarakat tidak tertular. Yang terpenting harus menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun,” ujar Christina.

Christina juga mengatakan bahwa masyarakat harus menganalisis terlebih dahulu informasi terkait virus corona dan tidak mudah menerima informasi yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Perekonomian Amerika Serikat Tumbang Dihantam Virus Corona, Saham-saham Wall Street Anjlok

Christina menyebut informasi soal virus corona sering kali dilebih-lebihkan di media sosial.

“Jangan percaya berita hoaks. Virus corona nyatanya bisa disembuhkan. Penularan penyakit ini bisa dicegah jika kita tidak sering keluar rumah,” pungkasnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler