Logistik Tentukan Kalah-Menang Saat Perang, Bagaimana Saat PSBB karena Corona?

10 April 2020, 11:28 WIB
ILUSTRASI logistik.* /CONGERDESIGN DARI PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Dalam perang, logistik akan menentukan kekalahan atau kemenangan.

Dalam banyak cerita fiksi, cerita pendek, dan novel tentang pertempuran, tergambar betapa besar peran logistik. Pun demikian dalam film dan pertunjukkan seni mengenai peperangan.

Dalam dunia nyata, sejarah mencatat bahwa pertempuran sengit terjadi antara pasukan Mataram pimpinan Sultan Agung ketika melawan pasukan Belanda di Batavia pada Abad ke-17.

Tak ada yang meragukan kekuatan 10.000 pasukan dari Mataram ketika itu. Namun, nasib berkata lain ketika stok dan pasokan logistik justru menjadi titik lemah daya juang.

Baca Juga: Viral Video Makhluk Hitam Mirip Venom, Warganet Curigai Symbiote Alien

Bahkan dalam fase perjuangan kedua, 14.000 ribu pasukan Mataram harus menghadapi kendala serius hanya karena pasokan logistik. Padahal, sudah didukung lumbung pangan di Karawang dan Cirebon.

Dari catatan sejarah itu terbukti betapa besar peran logistik dalam peperangan. Logistik yang memadai adalah sumber awal kemenangan dalam pertempuran.

Terminologi perang

Kini ratusan negara di dunia sedang berjuang melawan virus corona. Perang melawan virus corona membahana di berbagai negara. Presiden Tiongkok Xi Jinping telah menyatakannya saat virus itu menyerang.

Dia menyatakan keyakinannya bahwa Tiongkok akan memenangi perang. Dua pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga meyakinkan rakyatnya bahwa Amerika Serikat mampu meraih kemenangan melawan virus corona.

Baca Juga: Seorang Ibu Kendarai Motor 1.400 Km Selama 2 Hari, Jemput Anaknya di Tegah Pandemi Corona

Di Indonesia, terminologi perang juga menjadi slogan kebulatan tekad pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga warga di desa-desa. Aksi-aksi nyata bayak terlihat belakangn ini.

Di Jakarta, perang melawan virus corona telah dilakukan sejak diumumkan adanya dua warga Depok yang terjangkit virus corona pada 2 Maret 2020.

Jakarta langsung bergerak karena 2 pasien itu, berdasarkan penelusuran, diduga kuat terjangkit di suatu kegiatan yang melibatkan puluhan orang pada malam tanggal 14 Februari 2020.

Sebagai simpul mobilitas orang antarwilayah dan antarnegara, Jakarta sampai kini berada di zona merah. Bahkan menjadi episentrum pandemi global di Indonesia.

Babak baru

Kini penanganannya memasuki babak baru yang akan lebih berfokus dan terkoordinasi antarpihak terkait. Mulai Jumat 10 April 2020 pukul 00.00 WIB, instrumen PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mulai berlaku.

Selain sosialisasi, Pemerintah Provinsi Jakarta bersama TNI dan Polri membagikan bantuan sosial bagi warga yang terdampak PSBB sehingga terganggu kegiatan ekonomi rumah tangganya.

KONDISI lalu lintas menuju Jakarta di simpang susun Tomang, Jakarta, Jumat 10 April 2020. Dalam rangka percepatan penanganan virus corona, Pemprov Jakarta menerapkan PSBB.*

Ini adalah aksi memenuhi logistik bagi warga terdampak agar lebih banyak berada di rumah selama berlangsungnya PSBB.

Warga Jakarta yang jumlahnya pada 2020 diperkirakan 10,57 juta jiwa berperan sebagai pasukan. Pasukan inti dari perang ini adalah tim medis.

Akan tetapi, warga juga berperan menentukan kemenangan dengan cara membatasi aktivitas dan lebih banyak diam di rumah.

Hl itu adalah esensi pembagian bantuan sosial bagi warga kurang mampu dan warga yang terdampak PSBB.

Baca Juga: Cek Fakta: Ribuan Ubur-ubur Disebut Menginvasi Filipina Akibat Corona, Simak Faktanya

Untuk warga yang tergolong mampu, cukup mempersiapkan kebutuhannya dengan berbelanja di warung-warung, toko kelontong, dan pasar-pasar terdekat. Ada lebih dari 100 pasar yang sudah disiapkan di Jakarta.

Pada masa PSBB, Pemprov Jakarta menjamin ketersediaan stok kebutuhan pangan. Bahkan warga tidak perlu keluar rumah karena ada ojek yang dikerahkan melayani kebutuhan warga.

Stok aman

Selama masa PSBB, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta meminta masyarakat tidak mengkhawatirkan pasokan makanan. Selama PSBB, jalur logistik dari luar daerah tidak dibatasi.

"Warga Jakarta tidak perlu khawatir," kata Kepala Dinas KPKP Darjamuni di Jakarta, Kamis 9 April 2020.

Distribusi pangan dari luar Jakarta dan di area Jakarta dijamin pemerintah daerah. Dinas KPKP juga sudah berkoordinasi dengan berbagai distributor untuk memastikan pasokan pangan di Jakarta selama PSBB.

Baca Juga: Uniknya Pertandingan Sepak Bola Ditonton Maneken, Liga Tetap Berjalan Saat Pandemi Corona

Pasokan beras yang masuk di Jakarta melalui Pasar Induk Beras Cipinang dan PT Food Station Tjipinang Jaya setiap hari berjumlah sekira 3.000 ton.

Stok Beras yang ada saat ini di Bulog, PT Food Station Tjipinang Jaya, dan Pasar Induk Beras Cipinang mencapai 254.891 ton. Ketersediaan beras itu bisa mencukupi kebutuhan warga Jakarta hingga lima bulan ke depan.

Ketersediaan gula pasir saat ini mencapai 5.733 ton. Jumlah itu belum termasuk stok para distributor.

Kalau ditambah dengan stok gula yang ada di distributor, gula pasir di Jakarta dijamin aman hingga Idulfitri 2020.

Untuk daging sapi, saat ini tersedia 9.808 ton. Begitu juga dengan minyak goreng, telur, bawang merah, cabai, sayuran dan buah-buahan yang persediaannya sangat memadai.

Berbagai BUMD seperti PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan PD Dharma Jaya sudah mempunyai kontrak tetap dengan para distributor dan gabungan kelompok tani di luar Jakarta.

Dari segi stok, logistik memadai untuk menghadapi perjuangan keras bersama saat melawan virus corona.

Satu keyakinan dan optimisme bahwa logistik yang cukup akan berperan mendorong terwujudnya kemenangan perang.

Hanya, yang perlu menjadi perhatian adalah stabilitas harga mengingat momentum menjelang Ramadan biasanya dibarengi kenaikan harga kebutuhan pokok.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler