Berbeda, Kemenkes Sebut Omicron Punya Gejala Lebih Ringan dan Tingkat Kesembuhan Tinggi

4 Februari 2022, 15:08 WIB
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia ungkap karakteristik varian Omicron berbeda dengan varian Beta, Alpha, Delta. /ANTARA./

PR DEPOK - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian Omicron memiliki karakteristik yang berbeda.

Dijelaskan Siti Nadia, varian Omicron memiliki gejala lebih ringan dan tingkat kesembuhan tinggi. Hal itu berbeda dengan varian Alpha, Beta, maupun Delta.

Lantas, Siti Nadia meminta pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan sebaiknya menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

"Pasien masuk rumah sakit, 85 persen sudah sembuh," ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News pada Jumat, 4 Februari 2022.

Baca Juga: Perputaran Uang Seragam Baru Satpam Diperkirakan Capai Triliunan, Cipta Panca: Jahat Banget Cari Duitnya

"Kasus berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar delapan persen," tutur Siti Nadia menambahkan.

Hal tersebut, lanjut Jubir Vaksinasi, dimaksudkan agar rumah sakit bisa lebih memfokuskan merawat pasien-pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat.

"Rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen," katanya.

Baca Juga: Sutradara All of Us Are Dead Ungkap Alasan Memilih Warna Hijau untuk Seragam Park Solomon Cs

Sementara itu, lanjut Jubir Vaksinasi Kemenkes, bagi pasien isoman selama saturasi di atas 95 persen ke atas tidak perlu khawatir atau panik.

"Jika ada gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedicine atau puskesmas setempat," ucapnya menjelaskan.

Lebih lanjut, ia menuturkan terdapat lima derajat gejala Covid-19 dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor KH.01.07/MENKES/4641/2021.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Akui Sudah Urus Izin Pemindahan Makam Vanessa Angel, Kuasa Hukum: Dilihat Waktu yang Baik

Adapun lima derajat gejala Covid-19 itu di antaranya tanpa gejala atau asimtomatis, gejala ringan dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia atau tanpa hipoksia.

Selanjutnya gejala sedang dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat dengan saturasi oksigen 93 persen.

Keempat gejala berat dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat. Kemudian frekuensi napas lebih 30 kali per menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen 93 persen.

Terakhir kritis yakni pasien dengan gejala gagal napas, komplikasi infeksi atau kegagalan multi organ dalam penanganan varian Omicron.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler