PR DEPOK - Beredar sebuah video yang memperlihatkan kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pasar Porsea, Toba, Sumatera Utara, pada Rabu, 2 Februari 2022.
Pada video tersebut, terlihat Jokowi dikelilingi lautan warga dan banyaknya warga yang menghampiri Jokowi hingga berkerumun.
Adapun warga saling berdesak-desakan mendekati Jokowi karena ingin mendapatkan kaus yang dibagikan oleh Presiden Jokowi.
Video tersebut viral dan menjadi kontrovesi, karena dianggap berkerumun dan melanggar protokol kesehatan (prokes), padahal varian Omicron kini sedang merebak di Indonesia.
Baca Juga: Fuji dan Thariq Halilintar Mengaku Hanya Pacaran Kontrak, Aurel Hermansyah Syok: Serius?
Kerumunan warga dalam video yang beredar tersebut turut ditanggapi oleh Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief.
Ali Syarief tampak memberikan sindiran, dengan mengatakan sepertinya kini Omicron sudah mereda, terlihat dari kegiatan Presiden yang membuat warga berkerumun.
"Sepertinya, sudah mulai reda nih omicron, bila dilihat dari sejumlah kegiatan Presiden, yg mengundang orang banyak hadir berkerumun," kata Ali Syarief.
Baca Juga: Dituding Raffi Ahmad Kerjaannya Hanya Tidur, Nagita Slavina Emosi: Anaknya Mau Keteteran?
Lebih lanjut, Ali mengungkapkan bahwa laporan angka yang terinfeksi Covid-19 kini sedang menaik tajam, kini adanya himbauan waspada. Menurutnya, situasi yang terjadi selalu seperti itu.
"Tapi pada sisi lain, laporan angka yang terpapar Covid-19 juga sedang menaik tajam. Dan kembali himbauan untuk tetap waspada. Selalu situasinya seperti ini," ujar Ali Syarief, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @alisyarief.
Diketahui, Presiden Jokowi berkunjung ke Pasar Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) dan membagikan bantuan modal kepada sejumlah pedagang kaki lima dan warung.
Baca Juga: Quraish Shihab Angkat Bicara Soal KDRT: yang Memukul Istri adalah Orang yang Gagal dalam Hidupnya
Jokowi memberikan bantuan langsung tunai sebesar Rp1,2 juta per orang disertai paket sembako.
Biro Pers Sekretariat Presiden menuturkan bahwa bantuan tersebut diharapkan dapat membantu meringankan dampak pandemi Covid-19 yang membebani para pedagang.***