Bentrok Aparat di Desa Wadas, Alissa Wahid: Berapa Banyak Rakyat Dikorbankan Atas Nama Pembangunan?

9 Februari 2022, 09:32 WIB
Alissa Wahid menanggapi terjadinya bentrok antara aparat dan warga di Desa Wadas, ungkit soal pembangunan. /Instagram @Alissa_wahid

PR DEPOK - Media sosial dikejutkan dengan pengepungan Desa Wadas oleh aparat bersenjata lengkap.

Pada Selasa, 8 Februari 2022 kemarin, ratusan aparat gabungan mendatangi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo guna mengamankan pengukuran tanah.

Aksi tersebut berakhir bentrok aparat dengan warga, sejumlah warga Desa Wadas diamankan pihak kepolisian karena diduga memprovokasi dan ditemukan membawa senjata tajam.

Putri Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid ikut mengecam tindakan tersebut.

Baca Juga: Soroti Penangkapan Warga Desa Wadas, Benny: di Luar Batas yang Dibenarkan Hukum, Puluhan Juta Mata Menyaksikan

Lewat cuitannya, Alissa Wahid meminta pihak kepolisian membebaskan warga yang ditahan atas aksi tersebut.

Alissa Wahid juga mempertanyakan berapa banyak rakyat kecil yang menjadi korban atas nama pembangunan.

"Berapa banyak rakyat kecil yang dikorbankan atas nama pembangunan?" tulisnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada 9 Februari 2022 dari akun Twitter @AlissaWahid.

Baca Juga: Terungkap, Chris Evans Jadi Pengisi Suara Buzz di Film Disney ' Lightyear' yang Rilis pada 17 Juni 2022

Alissa Wahid mengungkapkan hingga kini dirinya masih mengirim doa teruntuk para keluarga yang memperjuangkan tanah airnya.

Dalam cuitan yang sama, ia juga mempertanyakan sampai kapan rakyat kecil terus dikorbankan.

"Sampai sekarang, setiap berada di bandara Kulonprogo, saya selalu kirim Fatihah untuk kemaslahatan keluarga yang dulu berjuang mempertahankan tanah airnya. Semoga mereka baik-baik saja. Sampai kapan terus terulang?" pungkasnya.

Cuitan Alissa Wahid. Twitter @AlissaWahid

Baca Juga: Ribuan Polisi Kepung Desa Wadas, Gus Ubed: Apa Harus Demikian ke Rakyat? Untuk Siapa sih Pembangunan Itu?

Dalam cuitan yang lain, Alissa Wahid mengungkapkan tentang paradigma pembangunan yang terjadi di tanah air.

Ia mengatakan rakyat kecil hanya bisa pasrah menyerahkan hak miliknya dengan dalih pembangunan.

Yang mana, apabila rakyat berontak, maka dianggap membangkang, dianggap provokasi, dan bisa ditindak.

Diketahui, atas kasus bentrok di Desa Wadas, 23 warga diamankan karena dianggap memprovokasi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Twitter @AlissaWahid

Tags

Terkini

Terpopuler