PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Benny K Harman menyoroti konflik yang terjadi antara warga desa Wadas dengan kepolisian.
Ribuan polisi mendatangi desa Wadas untuk melakukan pengukuran dan pembebasan lahan, serta penambangan material untuk Bendungan Bener.
Warga desa Wadas melakukan penolakan, karena menganggap lahan di desanya ialah sumber kehidupan, sehingga terjadi perlawanan dan bentrok.
Ada sebanyak 23 orang ditangkap atas dugaan anarkis, dan langsung digelandang ke Polsek Bener untuk dilakukan interogasi. Kabar ini dibenarkan oleh Polda Jawa Tengah (Jateng).
Berdasarkan kabar yang dihimpun, warga desa Wadas juga mengalami pemutusan jaringan telepon seluler, saat pengukuran lahan dilakukan.
Adapun menurut Benny K Harman, ini ialah contoh pendekatan keamanan diluar batas yang dibenarkan hukum.
"Ini contoh penggunaan pendekatan keamanan di luar batas-batas yang dibenarkan hukum," ujar Benny K Harman, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @BennyHarmanID.