Mahfud MD Sebut Tindakan Polisi dalam Kisruh Desa Wadas Sesuai Prosedur: Tidak Ada Kekerasan dari Aparat

9 Februari 2022, 18:01 WIB
Mahfud MD menyampaikan pernyataan Pemerintah soal perkembangan masalah Desa Wadas yang beredar di media sosial /Twitter @Wadas_Melawan

PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan (Menko Polhukam) Mahfud MD buka suara terkait kericuhan yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng).

Diketahui, ratusan aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satpol PP diturunkan ke Desa Wadas pada Selasa, 8 Febuari 2022.

Penuruan ratusan aparat polisi di Desa Wadas tersebut guna mengamankan pengukuran lahan untuk proyek Bendungan Bener yang dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Baca Juga: Sudah Jajal Pakai Sepeda, Aleix Espargaro Sebut Sirkuit Mandalika Aneh, Kenapa?

Namun dalam prosesnya, sejumlah warga menolak membebaskan lahannya sehingga kekisruhan pun terjadi.

Buntut dari penolakan tersebut, aparat kepolisian mengamankan puluhan warga yang dianggap sebagai provokator.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, beberapa warga mendapat tindakan kekerasan dari aparat kemanan dalam penangkapan tersebut.

Baca Juga: Terjadi Lonjakan Covid-19 di Malaysia, Ahli Epidemiologi Ingatkan Soal Puncak Gelombang Baru

Namun dalam pernyataannya, Mahfud MD menyebut tindakan polisi dalam kericuhan lahan di desa Wadas sudah sesuai prosedur.

Dia pun menegasakan tidak ada kekerasan maupun penembakan yang dilakukan aparat kepada warga dalam insiden tersebut.

"Polisi sudah bertindak sesuai prosedur untuk menjamin keamanan masyarakat. Tidak ada kekerasan dari aparat, tidak ada penembakan," katanya dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News.

Baca Juga: Meski Kasus Konfirmasi Harian Meningkat, Ketersediaan Oksigen di Jabar Terbilang Surplus

Lebih lanjut menurut Mahfud MD, polisi melakukan pengawalan sesuai permintaan untuk mencegah konflik horizontal dan menjaga agar masyarakat tidak terprovokasi.

"Polisi sudah bertindak atas permintaan untuk pengawalan dan menjaga masyarakat agar tidak terjebak konflik horizontal dan terprovokasi antar sesama masyarakat," ujar Mahfud.

Berbeda dengan Mahfud MD, tindakan aparat keamanan di desa Wadas justru mendapat kritik dari berbagai kalangan salah satunya Ali Syarief.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia, 10 Februari 2022: Pulau Jawa Umumnya akan Hujan Ringan

Cuitan Ali Syarief yang menyoroti ribuan polisi kepung desa Wadas.

Dalam cuitan di salah satu akun Twitter pribadinya, Alie Syarif menyebut penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian di desa Wadas merupakan tindakan arogan.

"Kalau menurut saya menurunkan Polisi ke Desa sebanyak itu, disertai penangkapan2 warga Desa, kata lain sebagai tindakan yg arogan," ungkapinya dikutip PikiranRakyat-Depok-com dari Twitter @aliesyarif.

Editor: Nur Annisa

Sumber: PMJ News Twitter @alisyarief

Tags

Terkini

Terpopuler