PR DEPOK - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi angkat suara terkait naiknya harga kedelai saat ini.
Mendag mengatakan bahwa naiknya harga kedelai disebabkan banyak hal yang terjadi.
Salah satu penyebab kenaikan harga kedelai adalah cuaca buruk El Nina di kawasan Amerika Selatan.
Lutfi menyebut harga kedelai per gantang yang sebelumnya 12 dollar Amerika Serikat (AS) naik menjadi 18 dollar AS per gantang.
Baca Juga: Selalu Ingin Tahu Kehidupan Orang Lain, 4 Zodiak Ini Dikenal Usil
Selain cuaca buruk di Argentina dan kawasan Amerika Selatan yang menjadi negara pengimpor itu, kenaikan harga kedelai juga dipengaruhi oleh kebutuhan besar di China.
Dalam keterangannya, Lutfi menyebut di negeri tirai bambu China ada lima miliar babi baru yang semuanya itu pakannya adalah kedelai.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya menyiapkan menyiapkan mitigasi dari melambungnya harga kedelai secara nasional.
Baca Juga: Harga Kedelai Melonjak, PKS Kritik Jokowi: Mudah Membuat Janji dan Aturan, Faktanya Gagal
Pernyataan Mendag tentang penyebab kenaikan harga kedelai ditanggapi oleh pakar ekonomi dan politikus Indonesia, Rizal Ramli.
Lewat cuitan di akun media sosial miliknya, Rizal Ramli menyindir pernyataan Mendag tentang naiknya harga kedelai.
Rizal Ramli menyebut Menteri Perdagangan hanya asal mangap.
Baca Juga: Jadwal Penutupan Kartu Prakerja Gelombang 23, Segera Akses Laman prakerja.go.id
Keterangan yang diberikan oleh Mendag dianggap sebagai tindakan ngeles yang ngasal oleh Rizal Ramli.
"Mentri Perdagangan asal mangap, ngeles kok ngasal," cuitnya disertai emoticon tertawa sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @RamliRizal pada 20 Februari 2022.
Diketahui kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya adalah 3 juta ton, sementara budi daya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya.
Untuk menutupi kebutuhan kedelai dalam negeri, pemerintah melakukan impor dari beberapa negara seperti negara dari kawasan Amerika Selatan tersebut.***