Fadli Zon: Kebijakan Subsidi Harga Minyak Goreng Kenyataannya Gagal

23 Februari 2022, 13:50 WIB
Fadli Zon berpendapat bahwa kebijakan pemerintah terkait subsidi harga minyak goreng pada kenyataannya gagal. /Instagram.com/@fadlizon./

PR DEPOK - Kader Partai Gerindra, Fadli Zon menilai upaya pemerintah menangani masalah minyak goreng telah gagal.

Bahkan menurut Fadli Zon juga, kebijakan subsidi harga minyak goreng yang diterapkan selama ini gagal.

"Kebijakan subsidi harga yang diterapkan pada kenyataannya gagal karena tidak tepat sasaran," kata Fadli Zon, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @fadlizon.

Lebih lanjut, Fadli Zon berpendapat bahwa kesalahan pemerintah ini berkaca dari penerapan subsidi minyak goreng.

Baca Juga: Nilai Penanganan Masalah Minyak Goreng Minyak, Fadli Zon: Cermin Pemerintah Tak Peka pada Kesulitan Rakyat

Pria yang juga anggota DPR RI ini mengatakan, konsumsi minyak goreng rumah tangga 61 persen merupakan minyak curah.

"Tapi kebijakan yang dilakukan justru subsidi pada minyak kemasan," ucap pria berusia 50 ini menjelaskan.

Oleh sebab itu, lanjut eks Dewan Pembina Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) ini, kebijakan yang diterapkan pemerintah pasti tidak tepat.

Baca Juga: Sindir Menaker dan DPR Soal JHT, Hotman Paris: Perlu Nalar dalam Membuat Peraturan

"Ini semua menandakan kebijakan hulu dan hilir yang diterapkan pemerintah tidak efektif mengatasi problem kelangkaan minyak goreng," tuturnya.

Cuitan Fadli Zon terkait dengan kelangkaan minyak goreng.

Diketahui bersama, baru-baru ini dikabarkan bahwa harga minyak goreng mengalami kenaikan hingga mencapai Rp20.000 per liter.

Kemudian, pemerintah telah menerapkan kebijakan minyak goreng menjadi satu harga menjadi Rp14.000 per liter.

Baca Juga: Kritisi Kelangkaan Minyak Goreng, Fadli Zon: Memalukan, Kemendag Tak Becus Urus?

Kebijakan harga ini bukan menjadikan masalah minyak goreng selesai, dan justru terjadinya kelangkaan di pasaran.

Menurut kabar yang dihimpun, penerapan satu harga minyak goreng ini juga hanya berlaku di toko atau retail modern.

Sedangkan, untuk warung tradisional masih menyesuaikan harga tinggi karena kelangkaan minyak goreng, yang semakin sulit didapat.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler