Disiapkan untuk Penanganan Corona, Ini Perbedaan Fungsi Wisma Atlet di Kemayoran dan Pademangan

24 Mei 2020, 16:00 WIB
WISMA Atlet Kemayoran yang dijadikan rumah sakit darurat penanganan COVID-19.* /BNPB

PIKIRAN RAKYAT – Untuk mempercepat penanganan pasien Virus Corona baik yang sudah dinyatakan positif terinfeksi atau masih dalam masa pengawasan dan pemantauan, pemerintah menyediakan total 10 tower wisma atlet siap guna.

Namun tiga tower wisma atlet yang berada di Pademangan dan tujuh tower wisma atlet yang berada di Kemayoran memiliki fungsi yang berbeda.

Menurut keterangan Panglima Komando Gugus Tugas Terpadu Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono tiga tower yang ada di Pademangan hanya diperuntukkan sebagai wisma karantina bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) repatriasi baik itu para Pekerja Migran Indonesia (PMI), mahasiswa, atau jemaah tabligh akbar.

Baca Juga: Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Akan Kembali Beroperasi Juni, Simak Aturannya

Sementara itu, tujuh tower yang berada di blok Deli Serdang Kemayoran atau yang kini disebut Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet diperuntukkan bagi pasien yang sudah terindikasi positif dengan kondisi ringan hingga sedang.

Jarak kedua lokasi tersebut memang cukup dekat yakni lima kilometer. Nama wisma atlet yang digunakan kedua lokasi juga sering membuat masyarakat sulit membedakan fungsi masing-masing tower di dalamnya.

“Wisma karantina berbeda dengan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Dan lokasi ini berjarak lima kilometer,” tutur Eko sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari BNPB.

Baca Juga: Terlibat dalam Dewan Keamanan PBB, Indonesia Suarakan Stabilitas Siber Terutama di Masa Pandemi

Lebih lanjut Eko membeberkan prosedur karantina di wisma atlet Pademangan bagi para WNI yang baru tiba di tanah air baik yang pulang melewati jalur darat dan laut.

Setelah kedatangan di lokasi, para WNI tersebut langsung menjalani rapid test dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang digelar di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Bagi WNI yang dinyatakan negatif berdasarkan dua kali pemeriksaan secara berturut-turut, mereka bisa langsung pulang ke daerah masing-masing.

Baca Juga: Remaja di Depok Takbir Keliling Sambil Bawa Miras, Polisi: Sangat Menodai Makna Hari Raya Idulfitri

Sementara bagi WNI yang hasil pemeriksaan menunjukkan positif, maka mereka akan langsung menjalani karantian di wisma atlet.

Untuk mengantisipasi lonjakan WNI yang harus dikarantina di wisma atlet, gugus tugas telah menyiapkan lokasi cadangan yakni di Asrama Haji yang berada do Pondok Gede dan Bekasi.

Berdasarkan laporan, WNI yang tengah menjalani karantina di wisma atlet hingga 23 Mei 2020 sebanyak 3.705 orang dengan 671 orang di antaranya terbukti positif setelah melakukan pemeriksaan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler