PR DEPOK – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah tudingan Presiden ke-2 RI, Soeharto dihapus dari sejarah.
Adapun isu Soeharto dihapus dari sejarah ini muncul dari Keputusan Presiden (Keppres) tentang Serangan Umum (SU) 1 Maret 1949.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini pun menegaskan, nama Soeharto dan lainnya sama sekali tidak dihilangkan.
Pasalnya, Mahfud MD secara tegas mengatakan bahwa Keppres tersebut bukan merupakan sebuah buku sejarah.
Heboh kabar Soeharto dihapus dari sejarah ini pun menarik perhatian salah satu politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.
Melalui cuitan di Twitter, Fadli Zon mengungkapkan bahwa Soeharto merupakan salah satu orang kepercayaan dari Jenderal Sudirman.
"Perannya dlm Serangan Umum 1 Maret 1949 sangat besar n vital," ucapnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @fadlizon.
Lebih lanjut, politisi berusia 50 tahun ini menjelaskan, saat itu negara Indonesia berada di genggaman Pemerintah Darurat RI (PDRI) yang dipimpin Syafruddin Prawiranegara.
Fadli Zon melanjutkan, eksistensi PDRI bertujuan untuk menunjukkan ke dunia internasional bahwa Indonesia masih ada.
"Yg org lupa, waktu itu negara di tangan Pemerintah Darurat RI (PDRI) di bawah Sjafroeddin Prawiranegara dg ibu kota di Bukittinggi," katanya.
"Ini strategi tunjukkan pd dunia RI masih ada," pungkas Fadli Zon seraya mengakhiri cuitannya.