PR DEPOK - Setelah menetap selama enam tahun terakhir di Ukraina, mahasiswa farmasi asal Maroko yang berusia 25 tahun, Ayoub, untuk pertama kalinya menghadapi situasi darurat perang.
Selama menetap di Kharkiv, Ayoub cukup menguasai bahasa Rusia, mengenal budaya Ukraina, dan berteman dengan rekan mahasiswa dari berbagai negara.
Ayoub diperkirakan lulus dalam tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Emilio Audero Berpeluang Gabung Timnas Indonesia, Exco PSSI: Tunggu Jawaban Satu Pekan Lagi
Tetapi tampaknya rencana tersebut harus mundur usai Rusia datang menginvasi Ukraina.
Bahkan, Ayoub terpaksa melarikan diri dari Ukraina hingga menjadi korban rasisme yang belum pernah dialami sebelumnya.
Ayoub yang tidak berasal dari ras kulit putih sempat berencana menunggu di Kharkiv sampai situasi mereda dan bisa kembali ke kampung halaman setelah menyelesaikan studinya.
Namun Ayoub harus bergerumul dengan rekan sesama non kulit putihnya untuk melakukan perjalanan panjang melintasi Ukraina menuju perbatasan Polandia agar bisa kembali ke Maroko.