Haedar Nashir Ingatkan Masyarakat untuk Tidak Bicarakan Islam Sebatas Perintah dan Larangan

4 Maret 2022, 16:20 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. /ANTARA/HO-Muhammadiyah.

PR DEPOK – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan agar masyarakat tidak membicarakan Islam sebatas hitam-putih atau perintah dan larangan.

Sebab di dalam Islam, menurut Haedar Nashir, terdapat petunjuk yang dimensinya lebih luas.

Lebih lanjut berdasarkan ungkapan sejumlah ulama, perintah dan larangan dalam Alquran bila dijabarkan isinya tidak lebih dari 10 persen, tetapi selebihnya atau lebih besar dari isi Alquran yakni merupakan petunjuk-petunjuk.

Baca Juga: Seluruh Eropa Terancam Akibat Perang Rusia-Ukraina, Boris Johnson Peringatkan Situasi Darurat

“Artinya Islam itu bukan hitam putih, hanya amar ma’ruf nahi munkar tapi ada dimensi lain. Maka dakwah pun keliru jika hanya berbicara amar ma’ruf nahi munkar,” kata Haedar Nashir dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Muhammadiyah.

Haedar menilai bahwa kader, pimpinan, dan anggota Muhammadiyah pentin untuk menelusuri Islam sehingga dakwah yang dijalankan atau pembicaraan mengenai Islam tidak hanya bermuatan perintah dan larangan.

Lebih jauh dari itu, tujuan beragama sendiri yakni mendapatkan kebahagiaan sejati di dalam dunia dan akhirat.

Baca Juga: Akui Saling Mencintai, Pria Kongo Ini Nikahi 3 Saudara Kembar Sekaligus

Secara konteks agama Islam menjadi agama yang multi dimensi dan berlapis-lapis, bahkan bagi Muhammadiyah aqidah tidak hanya tentang hubungan vertikal kepada Allah tetapi juga hubungan horizontal dengan manusia dan alam.

“Dimensi iman, dimensi aqidah itu juga menyangkut kehidupan kemanusiaan. Maka memahami aqidah yang murni itu juga harus multi dimensi,” tuturnya.

Termasuk dalam ibadah salat yang bersifat multi dimensi meski merupakan ibadah yang diperintahkan dengan khusyu tetapi juga ada dampak seperti yang dungkapkan Nabi Muhammad SAW yakni mencegah dari kejahatan dan kemungkaran di dunia.

Baca Juga: Hapus Nama Belakang 'West' di Instagram, Kim Kardashian Resmi Bercerai

Bagi Haedar, jika seseorang salatnya baik maka akan sejalan dengan kebaikannya di dunia.

Haedar kemudian mengambil contoh dalam menjaga ucapan di era penggunaan media sosial (medsos).

“Di era medsos ini kadang begitu rupa, kita bisa terseret ke akhlak yang tidak terpuji. Orang yang salatnya baik juga harus menghasilkan kebaikan, jadi tidak cukup kita ribut soal kaifiyah salat, tapi tahsinah salatnya tidak menghasilkan kebaikan,” tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Muhammadiyah

Tags

Terkini

Terpopuler