PR DEPOK - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, menjelaskan pada Januari 2021, Kementerian Sosial (Kemensos) menerima usulan perbaikan tujuh unit rumah.
Namun Mensos Tri Rismaharini mengatakan bahwa kebutuhan berkembang menjadi 20 unit rumah. Bahkan terbaru ada permintaan 30 unit rumah lagi.
Seperti diketahui, Kemensos secara bertahap terus menyelesaikan pembangunan rumah untuk korban pasca bencana gempa di Desa Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga: Akui Dunia dalam Bahaya, Australia Desak China Hentikan Perang Rusia-Ukraina
Menurut Mensos Tri Rismaharini, pengerjaan pembangunan rumah tersebut ditargetkan selesai pada April 2022.
"Kami desain tahan gempa, desainnya harus serentak dan sama. Kalau tidak ada halangan, bangunan ini selesai sekitar dua bulan lagi," tuturnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Instagram @tri_rismaharini_kemensos
Dijelaskannya, rumah berukuran 6x6 meter tersebut selain didesain tahan gempa, juga didesain ramah lingkungan.
Baca Juga: Temukan Bukti Baru hingga Periksa 29 Saksi, Polisi Sebut Kematian Tangmo Nida sebagai Kecelakaan
"Makanya akan dilengkapi dengan listrik solar cell," ucap Tri Rismaharini.
Mensos Tri Rismaharini mengungkapkan bahwa penggunaan solar cell ini penting untuk menekan pengeluaran warga. Sebab, jika menggunakan listrik PLN, mereka akan dibebani biaya bulanan.
Satu unit rumah memakan biaya sekitar Rp100 juta. Ini lebih mahal karena dirancang khusus untuk anti gempa dan menggunakan solar cell.
Baca Juga: Pejabat AS Klaim Rusia Merekrut Pejuang Suriah untuk Bertempur di Ukraina Demi Bantu Merebut Kyiv!
Secara paralel, Kemensos juga tengah menyiapkan pembinaan kewirausahaan, bantuan peternakan dan pertanian bagi masyarakat sekitar.
"Kami juga akan melakukan pemberdayaan berupa bantuan peternakan seperti ayam, sapi, kambing dan sayuran," tuturnya.
Dikatakan Tri Rismahariani, program tersebut merupakan hasil dari kerja sama dengan berbagai pihak.
"Di antaranya dari Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas, kitabisa.com, dan PT Sido Muncul," ungkap Tri Rismaharini. ***