PR DEPOK - Kementerian Perdagangan atau Kemendag baru-baru ini mengeluarkan pernyataan terkait kelangkaan minyak goreng yang masih terus berlangsung hingga saat ini.
Kemendag mengklaim bahwa di tingkat produsen, produksi minyak goreng seharusnya bisa mencukupi kebutuhan warga sehingga tidak terjadi kelangkaan.
Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan, Didid Noordiatmoko, menyebut ada indikasi warga melakukan panic buying lantaran takut tak kebagian minyak goreng.
Didid mengatakan bahwa panic buying merupakan akibat dari kenaikan dan kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Menurutnya, hal ini berujung pada warga yang membeli minyak goreng melebihi kebutuhannya.
"Tapi ini baru terindikasi," kata Didid.
Baca Juga: Rusia Siap Balas Sanksi Uni Eropa, Benua Eropa Terancam Krisis Energi
Terkait kecurigaan Kemendag soal warga yang 'menimbun' minyak goreng ini, politikus Partai Demokrat, Yan Harahap, turut berkomentar.
Dalam keterangan tertulis, Yan Harahap beranggapan bahwa jika benar warga menimbun minyak goreng, maka seharusnya mereka tak mengantre panjang seperti yang belakangan sering terjadi di berbagai daerah.
"Kalau rakyat menimbun minyak goreng, gak perlu ngantri seperti ini kan Kemendag?" ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @YanHarahap.
Tak cukup sampai di situ, Yan juga menilai bahwa yang dilakukan oleh warga itu bukanlah menimbun, melainkan hanya menyetok minyak goreng.
Ia menuturkan, seharusnya Kemendag bisa membedakan perilaku menimbun dan menyetok.
Yan Harahap menilai, menimbun itu adalah ketika barang yang diambil banyak sehingga harus disimpan di gudang.
Baca Juga: Rizal Ramli ke Jokowi: Gitu Minta Perpanjangan Jabatan? Tau Diri kek!
"Lagian masak gak bisa bedain ‘menimbun’ sama ‘nyetok’? Kalau menimbun itu di gudang, bukan di rumah, kali!" katanya menambahkan.
Untuk diketahui, kelangkaan minyak goreng masih menjadi keresahan bagi masyarakat.
Harganya yang melonjak naik pun turut membuat masyarakat mengeluh.
Tak sedikit warga yang rela antre berjam-jam hanya demi mendapatkan satu liter minyak goreng.***