Bukan Hanya Soal Corona, Indonesia Telah Dihantui 1.300 Bencana Sejak Awal 2020

1 Juni 2020, 16:17 WIB
ILUSTRASI. Salah satu fenomena hidrometeorologi, bencana banjir yang mendominasi bencana di Indonesia.* /BNPB/

PIKIRAN RAKYAT - Tidak hanya soal permasalahan pandemi virus corona yang dikategorikan sebagai bencana nonalam, Indonesia pun juga masih dihantui bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia yang memang tidak bisa diprediksi kedatangannya.

Bencana yang melanda, dapat mengakibatkan kerugian baik secara moril maupun material.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada lebih dari 1.300 bencana telah melanda Indonesia sejak Januari hingga akhir Mei 2020.

Baca Juga: Pasangan Lansia di Inggris Diserang Kawanan Sapi, Nyawa sang Suami Tidak Dapat Diselamatkan 

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs BNPB, fenomena hidrometeorologi telah mendominasi kejadian bencana hingga akhir Mei 2020 itu. Bencana tersebut antara lain banjir, longsor, dan puting beliung.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, kejadian berupa banjir masih mendominasi dibandingkan jenis bencana hidrometerologi lainnya.

"Banjir biasanya salah satunya dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi. Data BNPB hingga hari ini mencatat kejadian banjir sebanyak 532 kali. Banjir juga berdampak paling tinggi terhadap kerugian, baik korban jiwa dan kerusakan material," kata Raditya.

Baca Juga: Pemerintah Dituding Buru-buru Terapkan New Normal demi Ekonomi, Sri Mulyani Buka Suara 

Sepanjang Januari hingga Mei 2020, total korban meninggal akibat banjir berjumlah 128 jiwa, luka-luka 119 orang, dan hilang tujuh orang.

Menurut Raditya, total kerusakan rumah akibat banjir hingga akhir Mei ini mencapai ribuan dengan kategori rusak berat 2.689 unit, rusak sedang 1.218 unit, dan rusak ringan 4.094 unit.

Selain itu, kerusakan lain pada sektor publik yakni pada fasilitas pendidikan 295 unit, peribadatan 369 unit, kesehatan 25 unit, dan perkantoran 46 unit, sedangkan kerusakan infrastruktur vital berupa jembatan sejumlah 163 unit.

Baca Juga: Dwi Sasono Ditangkap Akibat Narkoba, Lukman Sardi: Ini Kesalahan yang Harus Jadi Pelajaran Hidup 

Sementara itu, untuk data bencana lainnya berdasarkan jumlah kejadian, angin puting beliung terjadi 397 kali, tanah longsor 306 kali, kebakaran hutan dan lahan 123 kali, gelombang pasang atau abrasi 15 kali, gempa bumi 5 kali, letusan gunung api 3 kali, serta kekeringan terjadi satu kali.

Sehingga total berjumlah 1.382 kejadian, dari jumlah tersebut belum memperhitungkan data bencana non-alam seperti pandemi virus corona yang saat ini masih melanda.

Menyikapi kondisi di wilayah nusantara, masyarakat diimbau untuk selalu waspada. Selain itu, potensi angin puting beliung juga perlu diwaspadai, yang biasanya terjadi pada saat pergantian musim.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler