PR DEPOK - Anggota DPR RI, Tifatul Sembiring menyoroti antrian panjang masyarakat untuk bisa membeli dan mendapatkan minyak goreng.
Menurutnya, kejadian tersebut ialah teror yang sebenarnya terhadap rakyat. Rakyat antri minyak goreng tanpa peduli Covid-19, dan rela antri berjam-jam.
"Ini teror terhadap rakyat yngg sebenarnya. Di mana-mana antri minyak goreng, nggak peduli covid, mak-mak rela antri berjam-jam. Jelas?" ujar Tifatul Sembiring.
Lebih lanjut, Tifatul Sembiring menyinggung terkait penceramah yang dituduh radikal, menurutnya telah memakan gaji yang bersumber dari uang rakyat.
"Jangan ustaz-ustaz, penceramah agama yang dituduh radikal, disusupi teroris. Kalian itu makan gaji dari uang rakyat. Faham!!," kata Tifatul Sembiring, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @tifsembiring.
Diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, mengungkap bahwa gangguan distribusi minyak goreng di pasaran dapat terjadi, meski saat ini pasokan minyak kelapa sawit dalam negeri terjamin.
Baca Juga: Lirik Lagu Peony - Car, The Garden (OST Thirty Nine) dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Menurut Mendag, kelangkaan minyak goreng ini terjadi lantaran terdapat penyelewengan dalam distribusi bahan baku minyak goreng oleh oknum tak bertanggung jawab.
“Kami memperkirakan bahan baku minyak goreng rembes ke industri yang tidak berhak atau ada tindakan melawan hukum berupa ekspor tanpa izin. Kedua hal ini masih harus diselidiki lebih lanjut untuk memastikan faktanya,” kata Mendag Lutfi, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Mendag Lutfi tak segan menggandeng Kepolisian Republik Indonesia dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk bersama-sama menjamin kelancaran distribusi minyak goreng di pasaran.
Baca Juga: Ketegangan Militer Semakin Melonjak, AS Melaporkan Korea Utara Sedang Menguji Sistem ICBM
Adapun Mendag menegaskan akan menempuh jalur hukum jika terbukti ada penyelewengan distribusi minyak goreng.***