Jokowi Ucapkan ‘Selamat Pagi Indonesia’ dari IKN Nusantara, Jimly: Banyak Orang Sibuk dengan Kata dan Wacana

PR DEPOK – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menggelar kegiatan kemah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Tak hanya sendiri, Jokowi ditemani para gubernur dari 34 provinsi di seluruh Indonesia yang turut hadir di IKN Nusantara.

Selain kemah, Jokowi juga melaksanakan prosesi ritual yang disebut sebagai ‘Kendi Nusantara’.

Dalam menjalankan ritual ‘Kendi Nusantara’ itu, Jokowi meminta pada para Gubernur agar membawa tanah dan air dari masing-masing daerahnya.

Baca Juga: Persib Bidik Sembilan Poin dari Tiga Laga Tersisa, Henhen: Kami Harus Kerja Keras

Kemudian, pada pagi hari usai melaksanakan kemah, Jokowi mengunggah sebuah foto di akun Twitter resminya, @jokowi pada Selasa, 15 Maret 2022.

Dalam foto tersebut, mantan Wali Kota Solo ini tampak berdiri di tengah hutan dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana, lengkap dengan baju putihnya.

“Selamat pagi, Indonesia,” demikian tulis Jokowi dalam akun Twitter resminya.

Unggahan itu pun ditanggapi oleh Jimly Asshiddiqie melalui akun Twitter pribadinya, @JimlyAs.

Baca Juga: Sebut 'Halu Tingkat Dewa' Soal Big Data Penundaan Pemilu, Rizal Ramli: Cuma Ngerti Sedikit, Sudah Nipu Publik

Ia mengatakan, bernegara tercermin dalam berbagai tindakan serta keputusan dalam bentuk hukum.

Menurut pandangannya, proses bernegara tidak tercermin dalam retorika wacana.

“Bernegara tercermin dalam tindakan & keputusan-keputusan dalam bentuk hukum, bukan dalam retorika wacana,” tulis Jimly pada Selasa, 15 Maret 2022.

Akan tetapi, dalam ranah politik, jelas dia lagi, kebanyakan orang justru sibuk dengan kata-kata dan wacana.

“Tapi dalam politik, kebanyakan orang sibuk dengan kata-kata & wacana-wacana,” ungkap dia.

Baca Juga: Adakan Kemah di Titik Nol IKN Kalimantan, Presiden Jokowi: Area Hutan Kembali ke Fungsi Semula...

Bahkan, lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini lagi, kebanyakan orang sibuk bertengkar tentang retorika.

“Bahkan sibuk bertengkar tentang retorika,” katanya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com.

“Sedangkan keputusan jalan aja terus dengan aksi nyata & keputusan-keputusan yang berlaku mengikat ke masa depan. Begitulah bernegara,” tegasnya di akhir cuitan.***