PR DEPOK - Pasukan Israel dikabarkan kembali menyerang warga Palestina beberapa waktu lalu di tengah pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan.
Selain menyerang para pemuda dan lansia, pasukan Israel juga kini terlihat menyerang gadis Palestina di masjid Al-Aqsa.
Peristiwa itu pun menuai kemarahan dari masyarakat dunia di media sosial, tak terkecuali politisi Indonesia Fadli Zon.
Baca Juga: Ambisi Menang di Ukraina, Rusia Diduga Rekrut Anak-anak untuk Jadi Pasukan Tambahan
Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya mengomentari aksi penyerangan Israel yang kejam tersebut dengan tanggapan yang singkat.
Namun tanggapan tersebut terkesan menyindir permasalahan global soal perang antara Rusia dan Ukraina beberapa waktu terakhir.
Fadli Zon menyatakan bahwa peristiwa penyerangan brutal terhadap gadis di masjid tersebut bukan terjadi di Ukraina.
"Not in Ukraine (bukan di Ukraina)," kata Fadli Zon seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @fadlizon pada Senin, 18 April 2022.
Pernyataan itu disampaikan lantaran respons masyarakat dunia terhadap penyerangan Palestina dan Ukraina begitu berbeda.
Dalam peperangan Ukraina-Rusia, banyak masyarakat hingga pemimpin dunia yang mengutuk dan mengecam aksi Rusia menginvasi Ukraina.
Bahkan organisasi besar dunia tak segan memberikan sanksi dengan memutus berbagai kerja sama hingga kebijakan yang merugikan Rusia.
Namun berbeda dengan Palestina, berbagai aksi kejahatan yang dilakukan Israel tidak menuai respons seperti halnya yang diterima Rusia.
Padahal tak sedikit warga Palestina yang terluka hingga tewas akibat kekejaman serangan pasukan Israel secara tiba-tiba tanpa alasan.
Dalam video yang disoroti Fadli Zon sendiri, terlihat sekumpulan gadis Palestina yang berada di pintu masuk masjid Al-Aqsa.
Salah satu gadis tampak diserang oleh pasukan Israel dengan ditarik dan didorong secara kasar ke luar masjid.
Selain suara teriakan para gadis Palestina yang melawan pasukan Israel, terdegar pula suara takbir yang digemakan di masjid Al-Aqsa.
Namun hal itu tak menghentikan aksi pasukan Israel yang menyerang warga Palestina saat itu.***