PR DEPOK – Baru-baru ini, pasukan tentara Rusia telah menemukan sisa bungkusan makanan asing mi instan asal Indonesia di Desa Troitske, markas pasukan Ukraina.
Kantor berita RIA Novosti merilis sebuah video yang menampilkan produk mi instan asal Indonesia itu. Bungkusan mi instan bermerek Indomie ini diketahui berserakan di lokasi perang antara Rusia dan Ukraina.
Adanya temuan bungkusan mi instan asal Indonesia di lokasi perang Rusia dan Ukraina, tentu mendapat respon dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
Baca Juga: Penyerang Sayap Sadio Mane Resmi Tinggalkan Liverpool
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Teuku Faizasyah merespons berita terkait penemuan bungkusan mi instan asal Indonesia di lokasi perang Ukraina dan Rusia.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), temuan bungkus mie instan asal Indonesia ini merupakan temuan yang jadi bukti jika penggemar Indomie ini berasal dari berbagai negara.
“Penggemar Indonesia ternyata ada di banyak negara dari beragam nasionalitas,” ujar Teuku Faizasyah yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News pada Senin, 30 Mei 2022.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Lahir Pancasila 2022 Gratis yang Sangat Cocok Diunggah ke Media Sosial Anda
Dari laporan seorang reporter, menunjukan jika ditemukan berbagai masakan yang diketahui tidak diperjualbelikan di Ukraina maupun Rusia.
Seperti yang diketahui berbagai bungkusan makanan asing termasuk mi instan asal Indonesia ditemukan di markas besar pasukan Ukraina.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang menampilkan seorang tentara Rusia yang tengah menunjukan bungkusan-bungkusan makanan yang diproduksi di luar negara Ukraina.
Baca Juga: Setelah 23 Tahun, Nottingham Forest Promosi Kembali ke Liga Primer Inggris
Dalam video tersebut, salah satu bungkusan makanan jadi perhatian warga Indonesia, hal ini karena ditemukan bungkusan mi instan.
Rekaman video tentunya membuat warga Indonesia heboh, lantaran satu diantaranya produk mi instan yang bermerek Indomie.
Dalam video tersebut, tentara Rusia menyebutkan jika makanan tersebut ternyata tidak diperjualbelikan di Ukraina ataupun Rusia.
“Ini bungkus makanan-makanan yang tidak diperjualbelikan di Ukraina dan Rusia. Bisa jadi dibeli di duty free,” tutur tentara Rusia dalam video tersebut.***