Sebanyak 204 Calon Haji Akan Jalani Safari Wukuf, KKHI: Mudah-Mudahan Tidak Bertambah

2 Juli 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi. Sebanyak 204 calon haji akan jalani safari wukuf, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) memberikan tanggapan ini. /pixabay/Konevi.

PR DEPOK - Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Mekkah, hingga saat ini sudah mendata sebanyak 204 calon haji yang akan menjalani safari wukuf.

"Per hari ini kita sudah skrining lebih dari 1.000 calon haji yang resiko tinggi. Dari 1.000 yang resiko tinggi, kita lakukan 'medical check up',

"Ada 204 orang yang harus disafariwukufkan," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Budi SylvanaBudi Sylvana, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA, 2 Juli 2022.

Baca Juga: Ibu Hamil Dapat Nominal Bansos PKH Tahap 3 Berapa? Simak Besarannya hingga Syarat Jadi Penerima

Hal ini artinya kondisi kesehatan calon haji tersebut tidak memungkinkan untuk melakukan wukuf atau lempar jumroh secara mandiri, hal ini dilakukan demi keselamatan mereka.

"Jadi kita akan usulkan kepada Kemenag agar 204 orang ini bisa disafariwukufkan," sambungnya.

Kendati demikian, menurut Budi, sebanyak 204 calon haji tersebut sifatnya masih dinamis.

Baca Juga: Luhut Minta Pembelian Minyak Goreng Curah Lewat PeduliLindungi Diundur Hingga 3 Bulan

Karena sehari sebelum wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah atau 8 Juli 2022, akan ditentukan kembali calon haji yang akan disafariwukufkan.

"Mudah-mudahan tidak bertambah," ujarnya.

Lebih lanjut Budi mengatakan, musim haji tahun ini KKHI Mekkah melakukan skrining ulang seluruh calon haji resiko tinggi dengan pelayanan kesehatan spesialis.

Baca Juga: Ini Kronologi Penusukan Seorang Ibu dan Anak di Bekasi oleh Seorang Tak Dikenal Beratribut Polisi

Hal ini dilakukan supaya angka jamaah yang sakit bisa terkendali. Dari hasil skrining tersebut, maka dapat diketahui mana calon haji yang mampu wukuf mandiri dan mana yang perlu safari wukuf.

Budi mengatakan, saat ini mayoritas calon haji memiliki risiko tinggi penyakit komorbid hipertensi dan terkait kardiovaskular.

Hal ini berbeda dengan prediksi awal, di mana diperkirakan akan banyak penyakit terkait pernapasan karena masih pandemi Covid-19.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos BPMS 2022 DKI Jakarta, Dapatkan Dana Bantuan Rp2,5 Juta untuk Siswa

"Mungkin karena jamaah kita tahun ini masih tertib prokes, masih banyak jamaah memakai masker sehingga angka penyakit parunya tidak sedahsyat yang diperkirakan," kata Budi.

Menjelang Armuzna, Budi kembali mengingatkan supaya jamaah menghindari kelelahan berlebihan.

Selain itu, jamaah beristirahat tiga hari sebelum wukuf perlu dilakukan agar kesehatan pulih, serta diingatkan untuk minum jangan tunggu haus supaya tidak dehidrasi.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler