Mengenal Sejarah Singkat Peristiwa G30S PKI

4 September 2022, 21:43 WIB
Monumen Pancasila Sakti. /cagarbudaya.kemendikbud.go.id /

PR DEPOK – Sebuah pengkhianatan terbesar yang dialami bangsa Indonesia salah satunya yakni Gerakan 30 September 1965 atau G30S PKI yang dilakukan PKI.

G30S PKI merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno serta mengubah Indonesia menjadi negara yang menerapkan sistem komunis.

G30S PKI terbunuhnya para Jenderal dan perwira tinggi di Lubang Buaya.

Baca Juga: Polri: Surat Ferdy Sambo Tak Bisa Pengaruhi Hasil Sidang KKEP

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari sumbarprov.go.id, peristiwa G30S PKI terjadi pada malam hari tepatnya saat pergantian dari tanggal 30 September hari Kamis menjadi 1 Oktober pada hari Jumat tahun 1965.

Kejadian tersebut melibatkan Pasukan Cakrabirawa dan Anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berambisi menggulingkan Presiden Soekarno dan menginginkan pemerintahan Indonesia menjadi komunis.

G30S PKI dipimpin oleh ketuanya saat itu Dipa Nusantara Aidit atau sering dikenal dengan nama DN. Aidit.

Baca Juga: Tidak Ditahannya Putri Candrawathi Jadi Polemik, Ini Kata Polri

DN. Aidit gencar memberikan hasutan kepada seluruh masyarakat Indonesia supaya mendukung PKI dengan iming-iming Indonesia akan lebih maju dan sentosa.

DN. Aidit menurut pakar sejarah pada masa rezim Presiden Soeharto merupakan dalang utama dari G30S PKI.

G30S PKI bergerak atas kendali satu komando yang dipimpin oleh Komandan Batalyon I Tjakrabirawa, Letnan Kolonel Untung Syamsuri.

Gerakan tersebut dimulai dari Jakarta dan Yogyakarta dengan mengincar Dewan Jenderal dan Perwira Tinggi.

Baca Juga: Penembak Brigadir J Diduga Lebih Dari Satu Orang, Begini Penjelaskan Komnas HAM

Awal mula gerakan tersebut hanya bermaksud menculik dan membawa para Jenderal dan perwira tinggi ke Lubang Buaya.

Namun, ada beberapa prajurit Cakrabirawa yang memutuskan untuk membunuh Dewan Jenderal dan Perwira Tinggi itu.

Jenderal-jenderal yang dibunuh PKI di antaranya adalah Jenderal Karel Satsuit Tubun dan Jenderal Ahmad Yani.

Sisa dari Jenderal dan Perwira Tinggi tidak dibunuh, tetapi akhirnya meninggal secara perlahan karena luka dari penyiksaan selama di Lubang Buaya.

Baca Juga: Hati-hati Cybersickness! Berikut 5 Gejala pada Tubuh Akibat Paparan Layar Gadget

Berikut adalah beberapa Pahlawan Dewan Jenderal dan juga Perwira Tinggi yang meninggal dunia akibat kekejaman para anggota G30S PKI.

1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani.

2. Letjen (Anumerta) Mas Tirtodarmo Haryono.

3. Letjen (Anumerta) Raden Soeprapto.

Baca Juga: Kematian Prajurit Kopassus Akibat Dianiaya Senior Menjadi Perhatian Khusus Panglima TNI Andika Perkasa

4. Mayjen (Anumerta) Donald Isaac Panjaitan.

5. Letjen (Anumerta) Siswondo Parman.

6. A.I.P. II (Anumerta) Karel Satsuit Tubun.

7. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo.

8. Brigjen (Anumerta) Katamso Darmokusumo adalah korban dari tragedi G30S PKI di Yogyakarta.

Baca Juga: Diwarnai Faktor Keberuntungan, Chelsea Kalahkan West Ham United dengan skor Tipis 2-1

9. Kolonel (Anumerta) Sugiyono Mangunwiyoto korban meninggal dari peristiwa G30S PKI di Yogyakarta.

10. Ade Irma Suryani Nasution yaitu putri Abdul Haris Nasution yang meninggal pada kejadian G40S/PKI.

11. Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean yang meninggal di rumah Jenderal Abdul Haris Nasution.

Baca Juga: Pemusnahan 4 Hektar Ladang Ganja di Aceh Besar Mencapai 3.000 Batang

Peristiwa G30S PKI yang menorehkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia, masyarakat menuntut Presiden Soekarno membubarkan Partai Komunis Indonesia atau PKI.

Dengan berat hati, akhirnya PKI yang sempat menjadi kekuatan bagi Soekarno saat aksi Ganyang Malaysia resmi dibubarkan.

Kemudian, Presiden Soekarno memberikan mandat pembersihan pada semua struktur pemerintahannya kepada Mayor Jenderal Soeharto yang dikenal karena suratnya yaitu Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar.***

Editor: Ahlaqul Karima

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler