Mengenang Peristiwa G30S PKI: 5 Faktor Penyebab Terjadinya Pemberontakan dan Akibatnya

7 September 2022, 13:00 WIB
Mengenang peristiwa G30S PKI /Museum Sejarah Indonesia/

PR DEPOK – Peristiwa 30 September 1965 atau dikenal sebagai G30S PKI tentunya tidak akan pernah hilang dari catatan hitam atau kelam sejarah Indonesia.

Tepat pada 30 September 1965, sebuah peristiwan mengerikan dan memilukan bangsa Indonesia terjadi dan merenggut nyawa para jenderal dan perwira di Indonesia.

Peristiwa G30S PKI diketahui dilatarbelakangi oleh perebutan kekuasaan yang ingin mengubah Dasar Negara Indonesia dari Pancasila menjadi Komunis.

Baca Juga: Daftar Nama Penerima BPUM 2022 Ada di Link Ini, Langsung Login untuk Cairkan BLT UMKM Rp600.000

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari blitarkota.go.id, Bung Karno pernah berkata tentang "Jas Merah", sebuah pesan untuk jangan sekali kali melupakan sejarah. Termasuk juga sejarah kronologi tragedi G30S PKI

Pada 30 September 1965, terjadi peristiwa yang dikenal dengan nama Gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI.

Hari itu dicatat sebagai tragedi G30S PKI yang disebut-sebut salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia, karena banyak korban berguguran.

Baca Juga: BSU 2022 atau BLT Subsidi Gaji Cair Rp600.000 di Awal September 2022, Login bsu.kemnaker.go.id Cek Pencairan

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari bemu.umm.ac.id, ada beberapa faktor pendukung lainnya yang menjadi alasan fundamental terjadinya peristiwa G30S/PKI, dimana hal tersebut memiliki tendensi tujuannya masing-masing.

5 Faktor penyebab terjadinya peristiwa G30S/PKI pada 30 September - 1 Oktober 1965 yang terjadi di Indonesia.

1. Dominasi dari Ideologi NASAKOM

Ideologi NASAKOM atau Nasionalisme, Agama, dan Komunisme, pada masa kepemimpinan presiden Soekarno diberlakukan dengan seimbang sejak masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965).

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton If You Wish Upon Me Episode 9: Hubungan Gyeo Rye dan Yeon Joo Hadapi Krisis Baru

Pemberlakuan ideologi NASAKOM malah menjadi jalan bagi PKI dalam upayanya mengganti ideologi Pancasila menjadi Komunis di Indonesia.

2. Terjadi Pertentangan antara PKI dan TNI

Hubungan kurang baik antara PKI dan TNI diawali oleh dibentuknya angkatan kelima yang diinisiasi PKI.

TNI Angkatan Darat menentang hal tersebut, sehingga membuat hubungan keduanya semakin tidak harmonis.

Baca Juga: Cara dan Upaya Mencegah Perundungan pada Anak Menurut Psikolog

Hubungan PKI dengan TNI semakin memanas setelah munculnya banyak hasutan dan konfrontasi antara rakyat dengan TNI.

Hal itu menjadi salah satu faktor penyebab munculnya rencana G30S/PKI yang berujung terjadinya peristiwa G30S/PKI.

3. Kondisi Kesehatan Presiden Soekarno

Pada tahun 1964, telah beredar kabar bahwasanya Presiden Soekarno sedang sakit parah.

Walaupun demikian, bahwa Presiden Soekarno tidak sakit parah sebenarnya diketahui D.N. Aidit.

Baca Juga: Azwar Anas Akan Dilantik Menjadi Menpan RB oleh Presiden Jokowi Hari Ini, Begini Rekam Jejak Kariernya

Beredarnya kabar tersebut menimbulkan kecemasan dari berbagai pihak terkait upaya perebutan kekuasaan pada saat ditinggalkan Soekarno nantinya.

Kecemasan akibat kabar sakitnya Presiden Soekarno tersebut menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya peristiwa G30S/PKI.

4. Kondisi Ekonomi di Indonesia Saat Itu

Pada 1965, keadaan ekonomi Indonesia sedang terpuruk. Kenaikan inflasi sebesar 650% membuat rakyat mulai meragukan kepemimpinan Presiden Soekarno.

Lemahnya kondisi ekonomi Indonesia saat itu sebenarnya juga terjadi karena keputusan yang diambil oleh Jenderal Soeharto dan Jenderal A.H. Nasution, yaitu perlakuan yang kurang baik terhadap pedagang yang berasal dari RRC atau Republik Rakyat China.

Baca Juga: Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan Online, Lengkapi Syarat-syaratnya agar Bisa Jadi Peserta

Hal ini mengakibatkan kondisi ekonomi Indonesia semakin melemah. Akibatnya, banyak rakyat hidup dalam kelaparan dan kemiskinan sehingga menyalahkan kepemimpinan Presiden Soekarno.

5. Keterlibatan Pihak Amerika Serikat

Meskipun Amerika Serikat merupakan negara yang anti komunisme, nyatanya ditemukan banyak dokumen dari FBI CIA yang mengungkapkan keterlibatan Amerika Serikat dalam peristiwa G30S/PKI tersebut.

Melalui beberapa dokumen tersebut, Amerika Serikat memberikan daftar anggota PKI kepada pemerintah Soeharto.

Baca Juga: Cara Cek Tunggakan BPJS Kesehatan Lewat HP, Manfaatkan 3 Fasilitas yang Tersedia Ini

Lewat CIA, Amerika Serikat berusaha agar Indonesia tidak jatuh ke dalam kekuasaan Komunisme.

Akibat dari faktor penyebab di atas secara otomatis berdampak pada beberapa hal yang juga berpengaruh terhadap perjalanan bangsa ini, seperti sebagai berikut:

1. Kekuatan politik di Indonesia jadi hancur setelah kegagalan kudeta tersebut.

2. Wibawa dari Presiden Soekarno menjadi berkurang.

Baca Juga: Diperiksa Menggunakan Lie Detector, Polri Ungkap Hasil Pemeriksaan Tersangka Pembunuhan Brigadir J

3. Bersatunya TNI dengan kaum agama untuk memberantas PKI.

Pasca pemberantasan anggota PKI atau yang dianggap PKI, TNI menjadi kekuatan baru.

Kondisi politik bangsa menjadi tidak stabil karena adanya pertentangan di antara para penyelenggara dan lembaga negara.

Timbulnya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh rakyat, mahasiswa, KAMI dan KAPPI.

Baca Juga: Diperiksa Menggunakan Lie Detector, Polri Ungkap Hasil Pemeriksaan Tersangka Pembunuhan Brigadir J

Dimana demonstrasi ini kemudian mencetuskan Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura.

Tritura tersebut berisi tiga hal. Pertama pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya, kedua perombakan kabinet Dwikora dan ketiga adalah turunkan harga pangan.

Kabinet Dwikora perlu dirombak karena harus dibersihkan dari menteri atau pejabat yang memberi dukungan kepada PKI.

Pada saat itu telah gugur salah satu mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim karena tertembak dalam mengikuti demonstrasi, 24 Februari 1966.

Baca Juga: Bansos yang Masih Cair September 2022, Ada BPNT dan PKH Tahap 3, Cek dengan Login cekbansos.kemensos.go.id

Presiden Soekarno kemudian membubarkan KAMI karena dianggap sebagai provokator timbulnya demonstrasi.

Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret atau yang sering disebut Supersemar.

Supersemar ini memberikan kewenangan pada Soeharto untuk penertiban keamanan dan kelancaran pemerintahan.

Kemudian dilakukan pelarangan terhadap organisasi dan partai berhaluan marxisme, leninisme dan komunisme hingga saat ini.

Baca Juga: Diperiksa Menggunakan Lie Detector, Polri Ungkap Hasil Pemeriksaan Tersangka Pembunuhan Brigadir J

Peristiwa kelam tersebut tentunya membawa dampak yang besar bagi bangsa ini. Partai Komunis Indonesia kemudian dinyatakan sebagai partai terlarang di Indonesia.

Siapa pun yang tercatat sebagai anggota PKI akan ditangkap. Bahkan, orang-orang yang dianggap atau diduga sebagai simpatisan atau berkaitan dengan PKI turut juga ditangkap.

Tidak hanya penangkapan besar-besaran, peristiwa kelam Indonesia ini dikenang dengan banyak menewaskan ratusan ribu jiwa, di seluruh wilayah tanah air Indonesia.

Mudah-mudahan peristiwa ini cukuplah menjadi pelajaran bersejarah bangsa kita agar tetap dan terus menjaga persatuan, keharmonisan, dan kerukunan dalam hidup bernegara. ***

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler