PR DEPOK - Peneliti Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Rhorom Priyatikanto mengatakan, Indonesia diperkirakan akan dapat menyaksikan penuh gerhana matahari cincin pada 2031.
Hal ktu dia sampaikan kepada ANtara, Sabtu 20 Juni 2020. Rhorom Priyatikanto menuturkan, dalam dua dekade mendatang yakni periode 2021-2040, gerhana matahari cincin lebih sering terjadi di sekitar Amerika Latin.
Pada 21 Juni 2020, Indonesia hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian sekira pukul 15.00 WIB.
Pada kesempatan itu, wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan kepulauan Maluku dapat menyaksikan secara parsial gerhana matahari cincin.
Baca Juga: Dugaan Peretasan Data Pasien Covid-19 Indonesia Bisa Timbulkan Keresahan Sosial di Masyarakat
Baca Juga: Bersamaan dengan Gerhana Matahari Cincin, Jokowi Rayakan Ulang Tahun ke-59
Baca Juga: Foto Menyesatkan, Kaki Zombi Terjepit di Sebatang Pohon Gegerkan Warganet
Daerah yang bisa mengamati gerhana matahari itu yakni Medan, Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Bengkulu, Tanjung Pandan, Pontianak, Palangkaraya, Balikpapan, Banjarmasin, Tarakan, Palu, Gorontalo, Manado, Makassar, Polewali, Kendari, Ternate, Ambon, Manokwari, dan Jayapura.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging Mumpuni menuturkan, gerhana matahari cincin pada 21 Juni 2020 hanya bisa diamati secara parsial dari sebagian wilayah di Utara Indonesia
"Wilayah Indonesia hanya sekira 20 persen parsial," tuturnya.
Dia menuturkan, di Bandung, gernaha matahari cincin parsial bisa diamati sekira pukul 10.45 WIB, puncaknya pukul 13.40 WIB dan berakhir pukul 16.34 WIB.***