Buntut Penyerangan Pesawat Susi Air, Kemenhub Tutup Sementara Lapangan Terbang Paro di Nduga Papua

8 Februari 2023, 13:25 WIB
Jubir Kemenhub Adita Irawati, soal kondisi lapangan udara di Papua. /Dok. BPBD

PR DEPOK - Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menutup sementara Lapangan Terbang (Lapter) Distrik Paro di Kabupaten Nduga Provinsi Papua.

Hal ini, dilakukan setelah kasus penyerangan Pesawat Susi Air PK-BVY, yang terjadi pada Selasa 7 Februari 2023 kemarin.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan penutupan ini karena mengingat posisi pesawat, berada pada tengah-tengah lapangan.

Baca Juga: BLT Penyandang Disabilitas Cair Februari 2023? Cek Bocoran Tanggal Pencairan di Sini

"Lapter Paro masih ditutup sementara, mengingat posisi pesawat yang rusak berada di tengah-tengah lapangan terbang sehingga tidak memungkinkan operasional penerbangan ke atau dari Paro," ucap Adita Irawati dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Rabu.

Lebih lanjut, ia mengatakan Ditjen Perhubungan Udara melalui Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke, akan terus berkoordinasi dan memonitor, terhadap perkembangan dari kasus penyerangan pesawat Susi Air tersebut.

Adita menambahkan hingga kini pilot dan para awaknya masih belum juga ditemukan.

Baca Juga: KUR BRI 2023 Dibuka Kapan? Login bri.co.id untuk Cek Jadwal dan Syarat Pinjaman Rp100-500 Juta

"Hingga saat ini, belum diketahui pasti keberadaan pilot dan penumpang pesawat," kata Adita.

Menyikapi kejadian tersebut, Ditjen Perhubungan Udara, akan terus melakukan langkah-langkah imbauan, untuk lebih meningkatkan keamanan.

Langkah pertama menurut Ditjen Perhubungan Udara, penyelenggara bandar udara agar selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan setempat dan lebih waspada.

Baca Juga: Bantu Korban Gempa Turki, Merih Demiral Lelang Jersey Juventus dari Cristiano Ronaldo

Keaaman tersebut ia katakan dengan memeriksa izin masuk, orang yang akan masuk ke daerah keamanan terbatas bandar udara.

"Kedua, penyelenggara angkutan udara, agar melakukan pemeriksaan yang lebih intensif kepada penumpang dengan memeriksa 'boarding pass', serta mencocokkan identitas dirinya, kemudian memeriksa barang-barang bawaannya, guna keamanan penerbangan," tutur Adita.

Ketiga tambahnya, untuk seluruh lapangan terbang yang berada di Kabupaten Nduga yang telah dikelola oleh pemda, agar selektif dan selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan, dalam hal perizinan terbang.

Baca Juga: Sempat Alami Gangguan Kesehatan, Ezra Sudah Kembali Gabung Latihan

Seperti diketahui sebelumnya, pesawat milik Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368, telah dibakar kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Lapangan Terbang Distrik Paro, Selasa 7 Februari 2023, pagi.

Pesawat jenis Pilatus Porter tersebut, terbang dari Timika pukul 05.33 WIT, dan dijadwalkan akan tiba di Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.

Pilot Pesawat Susi Air Captain Philips M, yang berkebangsaan Selandia Baru, juga membawa lima awak, yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, serta Wetina W.

Baca Juga: Tersangka Pembunuhan Sopir Taksi Online di Depok Anggota Densus 88, Ini Motif Pelaku

"Representatives" Susi Air Donal Fariz secara terpisah, mengatakan jika Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY telah hilang kontak pada Selasa, 7 Februari 2023, pukul 06.35 WIT.

Pesawat tersebut, diketahui hilang di Bandara Paro, sekitar pukul 06.17 WIT saat tengah melaksanakan penerbangan, dengan rute Timika-Paro-Timika dengan total muatan 452 kilogram.

Setelah itu, tiga jam kemudian Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 09.12 WIT.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Buruk, Empat Wilayah Jakarta Diprediksi Diguyur Hujan Ringan dan Berawan

Perusahaan kemudian menjalankan kondisi darurat di internal perusahaan, dengan mengirimkan pesawat lain, guna mengecek posisi pesawat yang ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan pacu lapangan terbang.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler