Berada di Peringkat Ketiga Kasus TBC Dunia, Jokowi: Mungkin Kita Tebengkan Saja di Urusan Covid-19

21 Juli 2020, 13:15 WIB
PRESIDEN Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah (Jateng), Selasa 30 Juni 2020. /Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden

PR DEPOK - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menyebutkan bahwa jumlah pasien Tuberkolosi atau TBC yang meninggal dunia di Indonesia kian banyak.

Dengan banyaknya jumlah pasien TBC yang meninggal dunia, Indonesia menjadi negara ketiga tertinggi di dunia untuk jumlah pasien penderita TBC, setelah India dan Tiongkok.

Pada tahun 2017, di Indonesia tercatat sebanyak 165 ribu orang dan pada tahun 2018 sebanyak 98 orang meninggal karena TBC.

Baca Juga: Mulai Terkuak, Polisi Duga Dua Pria Pembunuh Yodi Prabowo, Salah Satunya Pakai Kupluk Hijau 

Oleh karena itu, Jokowi pun meminta untuk dilakukan upaya pencegahan dan penanganan TBC yang harus dilakukan lintas sektor. Selain dari sisi pengobatan, jajaran kementerian dan lembaga negara juga harus mendorong pencegahan penularan TBC.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, permintaan Jokowi itu termasuk ditujukan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dalam kesempatan arahan di rapat terbatas (ratas) mengenai percepatan eliminasi TBC di Istana Merdeka pada Selasa, 21 Juli 2020.

"Saya kira seperti yang kita lakukan sekarang ini, kita sudah memiliki model untuk COVID, yaitu pelacakan secara agresif untuk menemukan di mana mereka," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan bahwa penanganan TBC ini harus berdampingan dengan pandemi Virus Corona yang saat ini tengah merebak di Indonesia.

Baca Juga: Demi Konten TikTok, Ibu Ini Viral Usai Secara Tega Fotokopi Wajah Anaknya Sendiri 

"Harus dilakukan. Ini mungkin kita nebeng COVID, ini kita juga lacak yang TBC. Dan kita harus tahu bahwa 845 (ribu) penduduk menderita TBC dan yang ternotifikasi baru 562 ribu sehingga yang belum terlapor masih kurang lebih 33 persen. Ini hati-hati," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkapkan, pengobatan untuk masyarakat yang menderita TBC pun harus tetap berjalan di tengah merebaknya pandemi Virus Corona.

"Layanan diagnostic maupun pengobatan TBC harus terus tetap berlangsung. Diobati sampai sembuh kemudian stok obat-obatan juga dipastikan harus tersedia. Dan kalau perlu butuh Perpres atau Permen, segera terbitkan. Sehingga sejak awal ditemukan kasus, lalu diobati, dan sembuh itu betul-betul kita laksanakan," katanya.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Benarkah Jenazah Pasien Virus Corona Dibuang ke Laut dari Atas Langit di Meksiko 

Tak menutup kemungkinan jika memang dapat dilakukan, dikatakan Jokowi, dalam penanganan TBC juga dapat menggunakan 'kendaraan' yang sama dengan pandemi Virus Corona.

"Seperti yang kita kerjakan terhadap Virus Corona ini, kita copy untuk TBC. Yang jelas ini juga menjadi concern kita untuk menyelesaikan," ucapnya.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler