BRIN Siap Gelar Sidang Etik Peneliti yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

PR DEPOK - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menggelar sidang sidang etik terhadap seorang peneliti bernama Andi Pangerang Hasanuddin.

Diketahui, peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin tersebut melontarkan pesan ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah.

Diduga jika pencan ancaman yang tulis peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin kepada warga Muhammadiyah tersebut karena soal perbedaan Lebaran 2023.

Andi Pangerang Hasanuddin disebut telah meminta maaf atas pernyataannya yang viral itu, namun BRIN akan tetap memproses.

Baca Juga: PKH Tahap 2 2023 Kapan Cair? Cek Jadwal Estimasi dan Nama Penerima Bansos di cekbansos.kemensos.go.id

"Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH (Andi Pangerang Hasanuddin) adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN.

"Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021," ujar Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari situs resmi BRIN.

Diketahui, sidang etik peneliti BRIN itu akan digelar pada Rabu, 26 April 2023 besok dengan agenda Sidang Majelis Etik ASN.

Setelah itu, BRIN akan menggelar Sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final terhadap Andi Pangerang Hasanuddin.

Baca Juga: Profil Virgoun Last Child, Dipergoki sang Istri Selingkuh Sehabis Lebaran

"BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan," pungkas Handoko.

Dalam rilis tersebut juga Kepal BRIN meminta para periset untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di media sosial dengan mengedepankan nilai BerAkhlak (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif).

Sebagaimana diketahui, viral tangkapan layar komentar Andi Pangerang Hasanuddin di salah satu akun Facebook yang mengancam akan membunuh warga Muhammdiyah.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari berbagai sumber, ia mengaku emosi dan tidak terima saat seniornya di BRIN dihujat soal perbedaan tanggal 1 Syawal 1444 H.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata Tersembunyi di Bekasi untuk Pilihan Anda Libur Lebaran 2023, Ayo Ajak Keluarga Anda!

Ia telah menyampaikan permohonan maaf dan siap bertanggungjawab atas komentar bernada pesan ancaman tersebut.***