Polri akan Dalami Kasus Peneliti BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah

25 April 2023, 14:05 WIB
Polri akan dalami kasus peneliti BRIN yang ancam warga Muhammadiyah sebab perbedaan penetapan tanggal Idul Fitri 1444 Hijriah. /Dok. BRIN

PR DEPOK - Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan dari Divisi Humas Polri mengatakan bahwa Polri sedang menyelidiki kasus yang melibatkan seorang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengancam warga Muhammadiyah di media sosial karena perbedaan penetapan Idul Fitri 1444 Hijriah.

 

"Polri merespons ancaman tersebut dengan melakukan penyelidikan," kata Ramadhan.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.Com dari Antara, Pada hari Senin (24/4), Brigjen Pol. Adi Vivid A. Bactiar, yang menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber di Bareskrim Polri, mengungkapkan bahwa mereka tengah melakukan analisis karakteristik psikologis atau profiling terkait ancaman yang disampaikan oleh peneliti BRIN tersebut.

Vivid menyatakan bahwa mereka sedang melakukan profiling terhadap pernyataan tersebut.

Baca Juga: Lirik Lagu Sunny Road oleh NCT 127

Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah mengirim tiga perwakilan pengurus dan pengacara mereka ke Gedung Bareskrim Polri di Jakarta pada hari Selasa untuk melaporkan komentar ancaman yang dibuat oleh peneliti BRIN.

Ketiganya tiba di gedung tersebut pada pukul 09.19 WIB dan langsung menuju ke ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim Polri.

Mereka belum memberikan komentar kepada media sebelum membuat laporan polisi. Saat ini, mereka masih berada di ruang SPKT Bareskrim Polri.

Andi Pangerang (AP) Hasanuddin, seorang peneliti astronomi BRIN, mengunggah komentar yang berisi ancaman di tautan yang diunggah oleh peneliti BRIN lainnya, Thomas Jamaluddin, tentang perbedaan metode penetapan hari Lebaran 2023.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Cianjur dan Sukabumi, Ada Pantai hingga Curug

Awalnya, Thomas mengkritik Muhammadiyah karena tidak taat pada keputusan pemerintah dalam menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 H yang berbeda dengan penetapan Muhammadiyah.

Setelah itu, AP Hasanuddin membalas dengan nada sinis dan mengancam, "Saya tak segan-segan membungkam kalian Muhammadiyah yang masih egosentris. Udah disentil sama Pak Thomas, Pak Marufin, dkk, kok masih gak mempan," tulisannya di media sosial.

Selain itu, AP Hasanuddin juga memberikan tanggapan terhadap unggahan akun Ahmad Fuazan S dan menulis, "Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan!!! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian!!!" katanya, dengan huruf kapital semua.

Komentar-komentar AP Hasanuddin terkait perbedaan tersebut pun tersebar di media sosial.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler