PR DEPOK – Pihak istana angkat bicara soal delegasi KTT ASEAN yang memilih menginap di Bali.
Seperti yang diketahui, KTT ASEAN berlangsung di Labuan Bajo tetapi delegasi Negara anggota KTT Asean lebih memilih menginap di Bali.
Deputi Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin menegaskan jika beberapa delegasi Negara anggota KTT ASEAN yang menginap di Bali bukan karena terpaksa.
Bey menjelaskan jika anggota KTT ASEAN yang menginap di Bali melainkan sebuah pilihan delegasi tersebut.
Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu ‘Hingga Tua Bersama’ oleh Rizky Febian
Bey Machmudin juga menjelaskan jika delegasi yang menginap di Bali merupakan pilihan yang dihormati Presiden Joko Widodo.
“Pertama, delegasi Negara tersebut yang memang memilih menginap di Bali. Tentunya kita hormati. Jadi bukan terpaksa,” ujar Bey yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA.
Lebih lanjut, Bey menjelaskan tersedianya penginapan di Bali untuk kepala Negara anggota ASEAN menunjukan bahwa Indonesia memiliki fasilitas dan akomodasi siap untuk menerima tamu mancanegara.
Hal ini juga menunjukan bahwa Indonesia memiliki tempat penyelenggaraan pertemuan yang berkelas Internasional yang terdapat di beberapa daerah.
Baca Juga: Apa Itu Bantuan PBI JK? Salah Satu Bansos Kemensos BLT Rp42,000 per Bulan
Dipilihnya Bali sebagai destinasi penginapan kepala Negara lain selain di NTT menunjukan jika Indonesia memiliki konektivitas yang baik.
Seperti akses antardaerah dan antar pulau yang terhubung, seperti landasan di banda yang dapat digunakan oleh pesawat bermesin jet.
“Meskipun menginap dan acara kegiatan berbeda kota tidak menjadi masalah. Hal ini justru akan menghidupkan ekonomi lokal di kedua wilayah tersebut,” papar Bey.
Sebagai informasi, Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah dan delegasi diketahui menginap di Nusa Dua, Bali untuk menghadiri KTT k-24 ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 10 hingga 11 Mei 2023.***