Hacker LockBit Bocorkan Data Nasabah BSI di Dark Web, Saham BRIS Longsor per Hari Ini

16 Mei 2023, 21:29 WIB
Saham BRIS menyentuh level 1.600, anjlok 6,98 per hari ini usai hacker LockIt bocorkan data nasabah BSI di dark web.* /Twitter @darktracer_int

PR DEPOK - Bank Syariah Indonesia atau BSI mengalami gangguan sistem yang terjadi sejak Senin, 8 Mei 2023.

 

Hal ini berdampak pada layanan perbankan Bank Syariah Indonesia yang dikeluhkan oleh para nasabahnya. Gangguan ini termasuk layanan mobile banking, transaksi ATM, juga transaksi di Kantor Cabang BSI yang sempat tidak bisa dilakukan.

Gangguan sistem terjadi berhari-hari, sampai akhirnya pada Kamis, 11 Mei 2023, pihak BSI mengumumkan bahwa semua layanan sudah kembali normal.

Diketahui, kelompok peretas (hacker) LockBit mengaku sebagai pihak yang berada dibalik kelumpuhan sistem layanan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Baca Juga: LockBit Klaim 1,5 TB Data Nasabah BSI Telah Dicuri, OJK Minta Masyarakat Tenang

Geng hacker LockBit mengaku telah menyerang dan menyetop semua layanan Bank serta mencuri data sekitar 1,5 TB milik BSI, termasuk data nasabah di dalamnya.

Sementara itu, dikutip dari Antara, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menganjurkan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk lebih terbuka dan melakukan analisis digital forensik mengenai peretasan yang dialami dan mengganggu sistem layanan BSI.

 

Bank Syariah Indonesia (BSI) menyampaikan bahwa BSI telah berkoordinasi untuk melakukan investigasi terkait serangan siber kepada pemangku kepentingan lainnya seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Namun, beredar informasi bahwa hacker Ransomware LockBit 3.0 dikabarkan telah merilis data hasil serangan siber sistem milik BSI di dark web.

Baca Juga: Geng Ransomware LockBit Mengaku Telah Serang Sistem BSI dan Buat Layanan Transfer Bank Terganggu

Kabar itu diperoleh dari pengguna akun media sosial Twitter @darktracer_int, yang mengatakan bahwa negosiasi antara BSI dan LockBit tidak tercapai.

Geng ransomware LockBit telah mempublikasikan log obrolan terkait negosiasi dengan BSI. Mereka menuntut uang tebusan sebesar 20 juta dolar AS (hampir Rp296 miliar). Akibat beredarnya informasi ini, per hari ini saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) anjlok.

 

Melansir dari Trading View, saham PT. Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) jatuh menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) sejak perdagangan sesi I pada Selasa, 16 Mei 2023.

Saham BRIS menyentuh level 1.600, anjlok 6,98, dan turun sebanyak 120 poin dari penutupan sebelumnya di level 1.720.

Baca Juga: Malware yang Diduga Serang Sistem BSI, Apa Itu Ransomware? Simak Penjelasannya

Gerak volatilitas BRIS, sebenarnya lambat merespon isu kelumpuhan sistem layanan elektronik BSI karena peretasan oleh LockBit 3.0.

Minggu lalu pada saat awal serangan siber, sahamnya relatif tidak terlalu terpengaruh. Sahamnya BRIS baru bereaksi justru di awal pekan ini, yaitu pada dua hari terakhir.

 

Sementara itu, Corporate Secretary BSI, Gunawan A. Hartoyo memastikan bahwa BSI memprioritaskan kepentingan nasabah, termasuk perlindungan data, serta dana nasabah tetap terjaga. BSI berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber perbankan.

"Kendala sudah selesai dipulihkan, nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dan pembayaran yang dibutuhkan. Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang", ujarnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler