PR DEPOK - Wibowo Prasetyo, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, mengajak para praktisi Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian Agama untuk menghadirkan konten yang unik dan kreatif dalam mensosialisasikan program-program mereka kepada masyarakat umum.
Berbagai konten kreatif yang diusung, mulai dari video reels hingga meme menarik, dirancang dengan apik guna memudahkan penyerapan informasi program oleh masyarakat luas.
Dikatakan Wibowo, saat memberikan arahan pada kegiatan Rakor Pemetaan Media dan Publikasi Program REP-MEQR (Madrasah Reform) bahwa Humas adalah cermin dari suatu lembaga dan menjadi garda terdepan dalam membentuk citra lembaga tersebut.
“Humas merupakan etalase suatu lembaga dan menjadi garda terdepan dalam membentuk citra lembaga,” kata Wibowo saat memberikan arahannya pada kegiatan Rakor Pemetaan Media dan Publikasi Program REP-MEQR (Madrasah Reform), dikutip Pikiran Rakyat-Depok.com dari laman resmi kemenag.go.id, Senin lalu.
Baca Juga: 8 Warung Soto di Purwokerto dengan Rating Tinggi, Wajib Cobain!
Salah satu program yang membutuhkan pendekatan kreatif adalah Program REP-MEQR. Menurut Wibowo, peran Humas sangat penting dalam mengubah citra Kementerian Agama serta lembaga-lembaga di bawahnya agar dapat beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi.
“Setiap individu yang terlibat dalam humas diharapkan mampu mempublikasikan testimoni mengenai hal-hal positif dan keunggulan yang dimiliki oleh lembaga tersebut, sehingga dapat memberikan perwajahan yang lebih baik,” ujarnya.
Wibowo menambahkan bahwa sinergi dengan media massa juga sangat penting sebagai sarana untuk menyampaikan informasi lembaga. Hal ini sejalan dengan upaya membangun kepercayaan publik terhadap Kementerian Agama.
Baca Juga: Bansos BPNT Tahap 3 Juni 2023 Kapan Cair? Dana Bantuan Sosial Rp2,4 Juta Siap Masuk Rekening
“Dalam era digital saat ini, pemanfaatan berbagai platform media sosial dalam proses sosialisasi juga perlu dilakukan agar pesan yang disampaikan dapat mencapai jangkauan yang lebih luas,” pungkasnya.
Abdul Rouf, Ketua PMU REP-MEQR, menekankan bahwa Humas harus berpikir kreatif dan berbeda dalam menyampaikan pesan kepada generasi milenial.
Selain itu, para praktisi Humas juga harus berinovasi dalam hal publikasi, agar informasi yang disampaikan lebih relevan dan menarik bagi masyarakat serta para pemangku kepentingan.
Acara ini berlangsung selama dua hari dengan tujuan meningkatkan kapasitas para praktisi Humas melalui pembelajaran hal-hal baru yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
Dengan demikian, Humas diharapkan dapat menjadi garda terdepan yang efektif dalam menyampaikan informasi dan membangun citra positif bagi Kementerian Agama.***