Perwira Polisi Tipu Pedagang Bubur dalam Rekrutmen Masuk Polisi, Korban Rugi Rp310 Juta

19 Juni 2023, 18:20 WIB
Perwira polisi tipu pedagang bubur dalam rekrutmen masuk polisi, korban rugi Rp310 juta. /Iskandar/Kabar Cirebon /Iskandar/Kabar Cirebon

PR DEPOK - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) mengambilalih kasus penipuan rekrutmen masuk polri yang menjerat seorang perwira polisi di Cirebon.

 

Oknum polisi berinisial SW yang merupakan mantan kapolsek Mundu diduga menipu seorang pedagang bubur bernama Wahidin asal Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon pada tahun 2021 lalu.

Terkait kasus penipuan rekrutmen polisi ini, SW dijatuhi sanksi penempatan khusus (patsus).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan SW sempat berpindah tugas menjadi Wakasat Binmas Polresta Cirebon, namun kini telah dicopot jabatannya.

Baca Juga: Bansos PKH dan BPNT Juni 2023 Cair Hari Ini? Cek Jadwal Pencairan dan Cara Cek Nama Penerima di Sini

"Kita juga akan melakukan proses kode etik terhadap yang bersangkutan karena sudah merusak citra Polri, khususnya proses seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri," kata Ibrahim seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA.

Menurutnya Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus menandatangani Surat Telegram No ST/990/VI/KEP 2023 yang isinya memutasi AKP SW dari Wakasat Binmas Polresta Cirebon menjadi Pama Yanmas Polda Jabar.

AKP SW akan diberi sanksi patsus selama 21 hari dalam rangka proses sidang kode etik. Kasus penipuan rekrutmen polri ini pun sudah masuk ke tahap penyidikan dan sedang dikembangkan.

Dalam kasus ini, korban menyerahkan uang kepada SW dan seorang oknum pensiunan ASN di Jakarta berinisial N sebesar Rp310 juta.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 20 Juni 2023 untuk Cancer, Libra, dan Taurus: Berpeluang Naik Jabatan

Kedua pelaku lantas menjanjikan korban bahwa anaknya akan diterima menjadi anggota polisi.

"Ini modus penipuan dengan memanfaatkan proses seleksi penerimaan anggota Polri," kata Ibrahim.

Padahal, proses rekrutmen anggota polri menerapkan sistem yang sangat ketat.

Ia pun menekankan bahwa apabila ada oknum yang menjanjikan bisa meloloskan siapapun menjadi anggota polisi, hal itu merupakan penipuan.

Baca Juga: Rekomendasi 6 Roti Bluder Terenak di Madiun, Lembut dan Lezat!

Pasalnya, rekrutmen anggota polri bersifat transparan dan bersih.

"Proses seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri selama ini memegang prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan harmonis," ujarnya.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler