Ade Armando Minta Maaf usai Kontroversi Pernyataan Politik Dinasti

5 Desember 2023, 11:30 WIB
Ade Armando minta maaf usai menyebut aksi BEM UI dan UGM yang mengkritik politik dinasti di DIY sebagai hal yang ironis.* /Tangkap layar youtube Cokro TV

PR DEPOK - Politisi PSI, Ade Armando, baru-baru ini menyita perhatian dengan pernyataannya tentang politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

 

Pernyataan tersebut menimbulkan kontroversi dan ketersinggungan di berbagai kalangan, memicu rencana aksi massa dan reaksi keras dari sejumlah pihak.

Dalam unggahan video di media sosial, Ade Armando menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas dampak dari pernyataannya.

Ia mengakui bahwa pernyataannya mengenai politik dinasti di DIY merupakan pandangan pribadi dan tidak mencerminkan sikap atau kebijakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), baik tingkat pusat maupun di tingkat DPW PSI Yogyakarta.

Baca Juga: Cara Membuat Bandros Bandung: Menggoda Lidah dengan Kelezatan Tradisional

Ade Armando mengaku mengetahui adanya rencana aksi massa yang akan menggeruduk kantor PSI Yogyakarta sebagai respons terhadap pernyataannya.

Ia juga menyatakan bahwa apa yang disampaikannya adalah pandangan pribadi dan tidak berkaitan dengan pandangan politik partai.

 

"Saya harus clear-kan, apa yang saya sampaikan di video saya tersebut adalah pandangan saya, sikap politik saya, ini tidak ada hubungannya dengan pandangan politik, sikap politik, maupun policy dari DPP PSI, dan DPW PSI Yogyakarta," tuturnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari akun X @adearmando61.

Ade Armando menambahkan bahwa permohonan maafnya juga merupakan tindak lanjut dari arahan DPP PSI, menyadari bahwa pernyataannya telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Baca Juga: 8 Bakmi Paling Enak di Purworejo Rekomendasi Warga Lokal, Warungnya Hits dan Bersih, Ini Lokasinya

Meskipun mengklarifikasi bahwa ini adalah pandangan pribadinya, ia tetap meminta maaf jika pernyataannya menyinggung dan menciptakan kegaduhan di DIY.

Sebelumnya, Ade Armando sempat menciptakan kontroversi dengan menyebut aksi BEM UI dan UGM yang mengkritik politik dinasti di DIY sebagai hal yang ironis.

 

Ia menilai bahwa politik dinasti sudah berlangsung lama di DIY, terutama dalam menentukan gubernur, namun mahasiswa selama ini tidak memberikan respons aktif terhadap hal tersebut.

Dengan permintaan maaf ini, Ade Armando berharap dapat meredakan ketegangan dan membangun dialog yang konstruktif dalam menyikapi isu politik dinasti di Yogyakarta.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler