Hadapi Pandemi Covid-19 dan Potensi Bencana Banjir di Waktu Bersamaan, Kemenkes Siapkan Strategi

24 September 2020, 13:10 WIB
Pengendara menuntun kendaraannya yang mogok akibat banjir di Jalan Raya Bojong Gede-Citayam, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/9/2020) /Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO

PR DEPOK – Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret silam, jumlah kasus virus corona di tanah air terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Persediaan di AS Berkurang, Harga Minyak Dunia Menguat Tipis

Saat ini di waktu yang bersamaan, Indonesia mulai memasuki musim hujan.

Musim hujan kerap berpotensi menimbulkan sejumlah bencana salah satunya banjir seperti yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat pada beberapa waktu lalu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengupayakan sejumlah strategi untuk mengatasi ancaman banjir dan lonjakan Covid-19 di waktu yang sama, salah satunya meningkatkan sistem surveilans.

Baca Juga: Manfaatkan Angin untuk Mengisi Daya HP, Ilmuwan Ciptakan Nanogenerator

"Sistem surveilans ini harus kita kuatkan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Direktorat Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita ANTARA.

Untuk itu, sejumlah strategi dilakukan Kemenkes agar beban ganda akibat pandemi dan ancaman banjir di waktu bersamaan dapat berkurang dengan menerapkan sistem surveilans tersebut.

Terkait sistem surveilans itu, Didik mengatakan bahwa Kemenkes telah memiliki sistem informasi berbasis elektronik yang dapat melakukan penelusuran vector.

Baca Juga: Dibekali Kekuatan Tenaga 212 Tenaga Kuda, BMW Resmi Rilis 1000 RR

"Ditempat kita (Kemenkes red.) sebetulnya ada supaya bisa realtime. Itu ada sistem informasi yang berbasis elektronik, sistem surveilans untuk vector. Ini kita kuatkan supaya segera ketahuan di mana letak-letak vektor itu berada kemudian kita bisa lakukan intervensi," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler