Klaim Adanya Kebangkitan PKI, Pengamat Intelijen Minta Gatot Buka Data Orang yang Dicurigai

24 September 2020, 20:29 WIB
Foto: Jendral TNI (Purn) Gatot Nurmantyo. /Antara/Aditya E.S.Wicaksono./

PR DEPOK – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebelumnya menyebut bahwa pergantian dirinya sebagai Panglima TNI akibat perintah menonton film G30S PKI.

Hal tersebut disampaikannya melalui satu video di kanal YouTube Hersubeno Arief yang diunggah beberapa waktu lalu.

Terkait hal tersebut, salah satu yang mengomentari ucapan Gatot Nurmantyo tersebut adalah Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta.

Baca Juga: Pelaku Pemerkosaan Anak Dihukum Cambuk 169 Kali, Hitungan ke-52 Nyerah karena Kesakitan

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI,Stanislaus mengharapkan Gatot bisa mengungkap dugaan data orang yang selama ini dicurigai sebagai PKI.

“Adakah yang punya data selama Jendral GN masih aktif, semenjak lulus Akademi Militer hingga Pensiun dengan pangkat Jenderal,” katanya pada Kamis 24 September 2020.

Dikutip dari laman yang sama, diketahui bahwa kebijakan Gatot mengenai menonton film G30S PKI merupakan rangkaian amatannya. Ia mengamati adanya PKI gaya baru.

PKI gaya baru ini, lanjutnya, bangkit sejak tahun 2008 atau ketika seluruh mata pelajaran di sekolah menghapuskan sejarah kelam tentang peristiwa G30S PKI.

Baca Juga: Jam Iklim Prediksi Usia Bumi Tinggal 7 Tahun Lagi, NASA: Akan Ada Gelombang Panas Ekstrem

Menurutnya, dihapuskannya peristiwa G30S PKI dalam sejarah pada mata pelajaran sekolah menandakan memang gerakan tersebut tidak bisa dilihat bentuknya.

Ia menambahkan, bahwa gerakan itu dapat dirasakan.

Atas dasar hal tersebut, lanjutnya, sejak menjabat sebagai Panglima Kostrad pada 2013-2014 kerap mengisi kuliah umum di berbagai kampus untuk melawan gerakan PKI gaya baru.

“Ini suatu hal yang sangat berbahaya,” kata Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Tersesat di Hutan Malaysia Selama 6 Hari, TKI Asal Makassar Ditemukan dalam Keadaan Lemas

Dianggap berbahaya karena membuat generasi muda tidak percaya tentang adanya PKI.

“Dan terbukti pada tahun 2017, sebanyak 90 persen lebih generasi muda tidak percaya adanya PKI,” katanya.

Gatot juga mengatakan bahwa setelah mendapatkan sejumlah data dan informasi terkait bangkitnya PKI gaya baru tersebut, ia yang waktu itu masih menjadi TNI langsung membungkusnya dengan proxy war.

Dengan data yang telah dihimpunnya, pada 10 Maret 2014 untuk pertama kalinya Gatot memberikan kuliah umum mengenai proxy war di Universitas Indonesia.

Baca Juga: Penyaluran Dana Bansos Dinilai Tidak Valid, Elemen Mahasiswa Laporkan ke DPRD DKI Jakarta

“Tanggal 10 Maret 2014, saya masih menjabat Pangkostrad TNI dan saya beranikan untuk memberikan kuliah umum tentang proxy war di Universitas Indonesia.”

Ia mengatakan bahwa hal tersebut terus dilakukan bahkan saat dirinya menjadi panglima TNI, sudah 59 universitas yang dia berikan kuliah umum dengan fokus pada proxy war,” kata Gatot.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler