Cuaca Ekstrem, Pj Gubernur DKI Jakarta Imbau Warga Jaga Kesehatan Selama Ramadhan

11 Maret 2024, 12:43 WIB
Heru Budi Hartono mengimbau warga untuk menjaga kesehatan menyusul munculnya cuaca ekstrem yang disebabkan peralihan musim pada Ramadhan.* /beritajakarta.id

PR DEPOK - Pemerintah telah mengumumkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Bersamaan dengan dimulainya ibadah puasa wajib bagi umat Islam, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di Indonesia.

Bagi umat Islam yang akan menjalankan ibadah selama Ramadhan tahun ini, perlu memperhatikan sejumlah hal mengingat adanya potensi kondisi cuaca ekstrem. Selain itu, kondisi cuaca ekstrem juga berpotensi menimbulkan penyakit tertentu.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau warga untuk menjaga kesehatan menyusul munculnya cuaca ekstrem yang disebabkan peralihan musim pada Ramadhan 1445 Hijriah.

"Kondisi cuaca akibat pancaroba bisa berdampak pada kesehatan. Oleh karena itu saya harap warga Jakarta lebih memperhatikan kondisi udara dan cuaca sekitar," kata Heru seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Senin, 11 Maret 2024.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Ucapan Selamat Beribadah Puasa 1445 H

Dia mengatakan terdapat sejumlah penyakit yang berpotensi terjadi saat cuaca ekstrem. Contoh penyakitnya adalah demam berdarah dengue atau DBD karena adanya potensi genangan yang menjadi sarang nyamuk.

Heru menjelaskan, terkait DBD, pemerintah telah mengambil langkah-langkah antisipatif dengan melibatkan warga melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) agar tidak ada daerah yang terjangkit.

Menurutnya, di masa pancaroba ini curah hujan yang menurun akan berisiko menimbulkan terjadinya peningkatan polusi udara. Hal tersebut juga memicu berbagai penyakit.

Heru mengimbau warga lebih memperhatikan kondisi udara. Dia mengimbau agar warga tidak keluar rumah saat polusi udara meningkat kecuali jika dalam keadaan mendesak.

Baca Juga: Mudik Gratis BUMN 2024: Siap-Siap Pegadaian dan Jasa Marga Buka Pendaftaran Minggu Ini

"Kalau terpaksa beraktivitas di luar rumah harus menggunakan masker. Kami dari pemda akan selalu menyiapkan strategi pengendalian pencemaran udara (SPPU) termasuk melakukan kolaborasi lintas sektor," ujarnya.

Lebih lanjut, Heru mengatakan masa pancaroba juga berpotensi meningkatkan penyakit infeksi saluran pernapasan. Heru mengingatkan untuk dapat menjaga kesehatan dengan berpegang kepada pedoman yang disebut "CERDIK".

“CERDIK” yang dimaksud adalah cek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres.

"Selain itu perlu mengonsumsi multivitamin untuk menjaga imunitas," kata Heru.

Baca Juga: Harapan Ramadhan untuk Palestina: Panggilan Kemerdekaan dan Kedamaian

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba (peralihan musim). Kondisi ini diprediksikan berlangsung pada bulan Maret hingga April 2024.

"Selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler