BRIN Ungkap Siklon Penyebab Hujan Awet di Indonesia, Pernah Picu Banjir Besar 2002 di Jakarta

14 Maret 2024, 14:00 WIB
BRIN mengungkapkan siklon yang menyebabkan hujan awet di Indonesia, penah jadi pemicu banjir besar di Jakarta. /Pixabay.com/Benfe/

PR DEPOK - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan penyebab hujan lama mengguyur wilayah Indonesia beberapa hari terakhir.

Periset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin menjelaskan, pemicu hujan awet di Indonesia karena berubahnya vorteks (091S) menjadi bibit siklon 18S yang cenderung bergerak lambat.

Lambatnya pergerakan yang lambat ini lantaran tekanan rendah di timur yang kini sudah menjadi dua vorteks. Bibit siklon tropis tersebut bergerak lambat dan tidak segera menjauh menuju Australia.

Baca Juga: PT Pegadaian Adakan Mudik Gratis Bersama BUMN, Ini Persyaratan dan Rute Lengkapnya

"Inilah pemicu hujan kuat dan pembentukan badai squall line (pemicu hujan persisten berhari-hari). Tak jarang, intensitas hujan menjadi sangat ekstrem disertai angin kencang," ujar Erma dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Kamis, 14 Maret 2024.

Lebih lanjut, Erma mengatakan, efek pergerakan bibit siklon 18S menyebabkan hujan deras persisten di beberapa wilayah Indonesia, seperti Demak, Kudus, Pati, Semarang, hingga daerah Madura dan Kupang.

Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat, khusus wilayah Semarang dan Kupang agar waspada dan mengantisipasi dampak fenomena ini.

Baca Juga: Tiket Tambahan KA Lebaran 2024 Tahap Kedua Dibuka, Benarkah? Ini Info Tiket dan Cara Mendapatkannya

Bibit siklon 91S yang berada di Samudra Hindia bagian tenggara, telah menimbulkan hujan di Banten dan Jabodetabek.

Siklon ini semakin mendekati wilayah Jabodetabek dan menjadi momen langka. Fenomena ini pernah terjadi di tahun 2002 yang memicu banjir besar di Jakarta lantaran hujan persisten selama berhari-hari.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa ada tiga jenis bibit siklon tropis di wilayah Indonesia.

Baca Juga: 5 Resep Aneka Takjil Legendaris Wajib Ada untuk Buka Puasa, Simak Cara Pembuatannya

1. Bibit Siklon Tropis 91S

Siklon ini berada di sebelah tenggara Samudera Hindia yang memiliki kecepatan angin maksimum 25-35 knots dan tekanan udara minimum 997 hPa. Sikon 91S kini bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia.

2. Siklon Tropis 94S

Siklon 94S terpantau di Laut Timor bagian Selatan, Tenggara Nusa Tenggara Timur (NTT). Kecepatan anginnya maksimum 15-20 knots dengan tekanan udara minimum 1000 hPa bergerak ke arah timur.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Ramadhan Hari Ini 14 Maret 2024 di Jakarta, Depok, dan Bogor dengan Adzan Sholat 5 Waktu

3. Siklon Tropis 93P

Siklon 93P terpantau masih berada di wilayah Teluk Carpentaria, bagian Timur Laut Australia, Tenggara Papua. Kecepatan angin maksimum 15-20 knots dan tekanan udara minimum 1004 hPa yang bergerak ke arah timur hingga tenggara.

BMKG menilai, ketiga bibit siklon tropis yang muncul sekaligus itulah menyebabkan hujan awet di Indonesia.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler