Jadi Tim LPPOM, MUI Dilibatkan dalam Proses Verifikasi Vaksin Covid-19 di Tiongkok

2 Oktober 2020, 20:33 WIB
ilustrasi vaksin Covid-19 /Pikiran-rakyat.com

 

PR DEPOK - Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengimbau kepada pemangku kepentingan terkait dengan sertifikasi halal vaksin Covid-19. 

Dalam imbauannya tersebut, Ma'ruf Amin menginginkan pemangku kepentingan proaktif dalam memastikan kehalalan produksi antivirus yang akan digunakan guna kemaslahatan bersama.

Terkait hal tersebut, Juru Bicara (Jubir) Wapres, Masduki Baidlowi turut angkat bicara dan memberikan kepastian terkait imbauan Ma'ruf Amin. 

Baca Juga: Tiongkok Klaim Muslim Uighur Tewas di Kamp Xinjiang Sejak 2017, sang Putri Korban Menyangkalnya

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Masduki menyebutkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan dilibatkan dalam proses verifikasi vaksin Covid-19 yang dilakukan di Tiongkok pada November, sebelum didistribusikan ke Indonesia.

Lebih lanjut ia sampaikan bahwa pihak MUI akan melibatkan tim fatwa dan tim LPPOM (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik).

"Nanti, kami akan minta kepada MUI untuk ikut dalam tim kunjungan ke Beijing untuk memperoleh vaksin itu, sehingga prosesnya akan diverifikasi dari awal. Jadi MUI itu akan melibatkan tim fatwa dan tim LPPOM, mereka yang akan memverifikasi apakah halal atau tidak halal," kata Masduki.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI itu juga mengatakan bahwa keterlibatan tim dari MUI tersebut, tidak akan menghambat proses penyediaan vaksin Covd-19 bagi masyarakat khususnya terkait kehalalannya.

Baca Juga: Buruh Rencanakan Mogok Nasional Protes RUU Cipta Kerja, Gatot Nurmantyo: KAMI Mendukung

Dikatakannya bahwa Wapres Ma'ruf Amin pun telah menyatakan bahwa sertifikasi halal terhadap vaksin Covid-19 dari Tiongkok tidak akan menghambat pendistribusiannya.

"Itu tidak akan menjadi hambatan apa-apa, karena kalau halal alhamdulillah, prosesnya akan begitu saja nggak ada problem apa-apa. Tapi, kalau misalnya nggak halal pun juga nggak masalah, karena kondisi darurat sehingga diperbolehkan," ucapnya.

Untuk diketahui Ia pun mengatakan bahwa rencana keterlibatan tim dari MUI tersebut telah disampaikan oleh Wapres Ma'ruf Amin kepada Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, selaku koordinator penanganan Covid-19 di tanah air.

Sementara itu Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, dan Direktur Utama PT Bio Farma Honesty Basyir menemui Wapres Ma'ruf Amin di rumah dinas wapres Jakarta pada Jumat 2 Oktober 2020, hal tersebut guna membahas persiapan kedatangan vaksin Covid-19 yang didaratkan dari negeri Tirai Bambu Tiongkok pada bulan November mendatang.

Baca Juga: Bertindak Seperti Hendak Berangkat Kerja, Pria Ini Ternyata di PHK Tanpa Beritahu Istri

Dalam pertemuan tersebut juga dikatakan bahwa Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan perihal perkembangan penyediaan vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari Tiongkok.

Untuk diketahui rencananya, tim dari PT Bio Farma bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang menuju Tiongkok guna mengaudit proses pengembangan dan produksi vaksin Covid-19 di fasilitas milik Sinovac.

Dikabarkan pada tahap pertama, sebanyak tiga juta vaksin akan didaratkan dari Tiongkok menuju Indonesia, dilaporkan vaksin Covid-19 tersebut diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (Nakes), anggota TNI dan Polri, serta orang yang bertugas langsung dalam penanganan Covid-19.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler