BPS Ungkap Salah Satu Penyebab Inflasi Oktober 2020 Yakni Naiknya Harga Cabai dan Bawang Merah

2 November 2020, 21:51 WIB
Ilustrasi cabai. /Pixabay/Free-Photos /

PR DEPOK - Kenaikan harga cabai merah disebut-sebut menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi pada Oktober 2020.

Informasi tersebut diungkapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencatat terjadi inflasi pada Oktober 2020 sebesar 0,07 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, bahwa kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh tingginya curah hujan di berbagai daerah, diucapkannya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 2 November 2020.

"Curah hujan yang tinggi berdampak pada pasokan cabai merah," ucap Suhariyanto.

Baca Juga: SBY Sebut Perlu Adanya Dialog Antara Islam dan Dunia Barat hingga Toleransi Keyakinan dan Identitas

Suhariyanto mengatakan, kenaikan harga cabai merah terjadi di 82 kota dengan kenaikan tertinggi di Bulukumba hingga 85 persen serta Padangsidimpuan dan Tegal hingga 76 persen.

Selain cabai merah, inflasi juga dipengaruhi kenaikan harga bawang merah sebesar 0,02 persen yang terjadi di 72 kota, salah satunya di Lhokseumawe hingga 33 persen.

Penyebab inflasi lainnya dalam periode ini adalah kenaikan harga minyak goreng serta nasi dengan lauk seiring dengan tingginya permintaan dari masyarakat.

Baca Juga: Klarifikasi Pakai Bahasa Arab, Emmanuel Macron Sebut Dirinya Berperan sebagai Penenang bagi Negara

Lanjutnya, meski demikian, terdapat komoditas yang mengalami penurunan harga dan menyumbang deflasi, seperti telur ayam ras, daging ayam ras, tomat, apel, pepaya, tarif listrik, tarif angkutan udara dan emas perhiasan.

"Turunnya harga ikut memberikan andil deflasi seperti telur ayam ras dan tarif angkutan udara masing-masing 0,02 persen, serta daging ayam ras, buah-buahan dan tarif listrik 0,01 persen," ujar Suhariyanto.

Dari 90 kota IHK, Suhariyanto menambahkan sebanyak 66 kota menyumbang inflasi dan hanya sebanyak 24 kota yang mengalami deflasi pada Oktober 2020.

Baca Juga: Klaim Sisi Positif UU Cipta Kerja, DPR Sebut Mudahkan Perizinan Investor hingga Buka Lapangan Kerja

Inflasi tinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,04 persen dan inflasi rendah terjadi di Jakarta, Cirebon, Bekasi dan Jember masing-masing 0,01 persen, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Sementara itu deflasi tinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,81 persen dan deflasi rendah terjadi di Surabaya sebesar 0,02 persen.

"Manokwari mengalami deflasi tinggi karena turunnya tarif angkutan udara hingga menyumbang andil 0,08 persen," kata Suhariyanto.

Baca Juga: Demo Kecam Emmanuel Macron di Depan Kedubes Prancis, Polisi Amankan Pelajar yang Bawa Pistol Mainan

Terjadinya inflasi ini, setelah sebelumnya deflasi selama tiga bulan berturut-turut, maka inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2020 mencapai 0,95 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,44 persen.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler