Demi Meningkatkan Kualitas Pelatihan SDM, Kartu Prakerja Gandeng Kampus dan Akademisi

3 November 2020, 21:16 WIB
Ilustrasi Kartu Prakerja. /Prakerja.go.id.

PR DEPOK - Pemerintah menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang optimal dan berkelanjutan, salah satunya melalui Program Kartu Prakerja.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin berharap melalui Kartu Prakerja, kompetensi para pencari kerja baru, pencari kerja yang alih profesi, atau korban PHK bisa ditingkatkan di masa pandemi Covid-19 ini.

Tentunya untuk bisa membawa dampak jangka menengah dan panjang.

Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Naikan UMP DKI Jakarta, Ferdinand Hutahaean: Ini Namanya Politik Abu-Abu

”Kartu Prakerja pada hakikatnya disiapkan untuk mengurangi gap antara kompetensi SDM dan kebutuhan dunia kerja,” ujar Rudy Salahuddin dalam Diskusi Panel secara daring bertajuk ”Peran Program Kartu Prakerja dalam Pembangunan SDM di Masa Pandemi” seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs Kemenko Bidang Perekonomian.

Dalam pertemuannya, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan pemantauan terhadap penyelenggaraan pelatihan dalam ekosistem Prakerja.

IPB akan melakukan pemantauan terhadap penyelenggaraan pelatihan dalam ekosistem Prakerja.

Baca Juga: Antisipasi Demo hingga Transmisi Covid-19 Saat Pemungutan Suara, WNI di AS Diminta Tinggal di Rumah

Pemantauan tersebut bertujuan untuk menjaga standar mutu pelatihan yang diselenggarakan bagi penerima Kartu Prakerja.

”Hal ini merupakan sebuah langkah yang tepat dalam mendorong penguatan tata kelola serta meningkatkan akuntabilitas program Kartu Prakerja ke depan,” tutur Rudy Salahuddin yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pelaksana Program Kartu Prakerja.

Sebelumnya Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja telah menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Indonesia, Universitas Katolik Atmajaya, dan Indonesia Mengajar untuk melakukan asesmen terhadap pelatihan yang diusulkan oleh lembaga pelatihan.

Baca Juga: Meski Dicemooh oleh Donald Trump, Warga Nigeria Tetap Mencintai dan Mendukungnya Jadi Presiden AS

Asesmen ini adalah bagian dari syarat diterimanya suatu pelatihan ke dalam ekosistem Prakerja.

Hal ini sesuai dengan Pasal 32 ayat 4 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian nomor 11 tahun 2020 yang mengatur pelibatan ahli dalam asesmen pelatihan.

Program Kartu Prakerja saat ini digelar di 7 platform digital dengan 147 lembaga pelatihan yang menawarkan lebih dari 1.534 pelatihan.

Baca Juga: Asal Ada Saksi dan Alat Bukti, Polisi Janji Tak Tutupi Kasus Pengeroyokan Pengendara Moge kepada TNI

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan, BPS mencatat 73 persen penganggur tidak pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.

Melalui Program Kartu Prakerja, sebanyak 5,6 juta peserta belajar materi pelatihan yang telah dinilai oleh ahli dan memperoleh sertifikat.

”Selain itu, mereka juga memiliki literasi digital yang dampak transformatifnya jauh lebih besar karena mereka sekarang sudah tahu dan bisa belajar kapanpun, dimanapun, dari siapapun selama ada internet dan kemauan,” ujar Denni.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Sri Mulyani Berencana Jual Bali untuk Bayar Utang Jika Rakyat Mengizinkan

Pelatihan dalam program Kartu Prakerja yang diberikan di masa pandemi, tidak hanya memberikan insentif untuk menunjang kebutuhan, namun yang lebih penting memberikan aneka pelatihan yang dibutuhkan pencari kerja ketika menunggu pasar tenaga kerja berangsur pulih dari pandemi.

Hadir dalam diskusi panel ini antara lain Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro, Rektor IPB Arif Satria, Rektor Institut Asia Malang Risa Santoso, dan Direktur Komunikasi, Kemitraan dan Pengembangan Ekosistem Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Sumarna F. Abdurahman.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Kemenko Bidang Perekonomian

Tags

Terkini

Terpopuler