Gunung Merapi Masuk Level Siaga, Sleman Tetapkan Masa Tanggap Darurat hingga 30 November 2020

7 November 2020, 11:23 WIB
Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.* //ANTARA FOTO/

PR DEPOK - Masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi dimulai 5 hingga 30 November 2020 mendatang.

Penetapan tersebut diterbitkan langsung oleh Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo.

Penetapan itu sebagai tindak lanjut dari Surat Badan Geologi Nomor 523/45/BGV KG/2020 tanggal 5 November 2020 tentang Peningkatan Status Aktivitas Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga.

Baca Juga: Diyakinkan Penahanannya Tak Diperpanjang, Warga Palestina Tahanan Israel Akhiri Mogok Makan

Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmaladewi di Sleman Sabtu, 7 November 2020.

"Dalam upaya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Bupati Sleman telah menerbitkan SK Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi Nomor 76/Kep KDh/A/2020 yang menyatakan masa tanggap darurat sejak 5 November sampai dengan 30 November 2020," kata Shavitri seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Menurut Shavitri, dengan status aktivitas Gunung Merapi naik menjadi level Ill (Siaga) dilakukan pengungsian terbatas bagi kelompok rentan ke barak pengungsian sesuai rekomendasi bahaya yaitu 5 kilometer dan puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Pesawat Gambar Habib Rizieq Hadiah dari Raja Salman

"Yang dimaksud warga kelompok rentan ini meliputi lansia, balita, ibu hamil, anak-anak, difabel dan warga yang sedang sakit," ujar Shavitri.

Shavitri mengatakan untuk pengungsian di luar rekomendasi dapat dilakukan dan difasilitasi kebutuhan dasarnya.

"Ini juga berkaitan dengan masih adanya warga lereng Merapi yang masih trauma dengan peristiwa erupsi besar pada 2010, sehingga ada ketakutan saat mengetahui Merapi akan erupsi lagi," imbuh Shavitri.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Arief Budiman Siap Bantu Donald Trump Menangkan Pilpres AS

Selain itu, Pemkab Sleman juga menyiagakan ambulans Sleman Emergency Service (SES) dengan operasional siaga 24 jam penuh.

"Ada sebanyak 36 unit ambulans SES siap dimobilisasi bila dibutuhkan saat darurat," ucap Shavitri.

Shavitri mengatakan Bupati Sleman juga meminta semua kepala perangkat daerah yang terkait dengan penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi menyiagakan personel dan peralatan untuk respon cepat.

Baca Juga: Terkendala Oleh Birokrasi Selama 100 Tahun Lebih, Masjid Pertama di Kota Athena Resmi Dibuka

"Kemudian Kapenewon (Kecamatan red.) untuk mengaktivasi posko lapangan dan memobilisasi relawan di wilayah masing-masing," kata Shavitri.

Shavitri mengatakan Bupati Sleman juga menegaskan bahwa dalam upaya penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi ini tetap wajib menerapksn protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan untuk data penduduk meliputi Dusun Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo terdapat 536 jwa prioritas, pengungsian adalah kelompok rentan sejumlah 181 jiwa.

Baca Juga: Situasi Pilpres AS Kian Memanas, Negara Bagian Georgia Lakukan Penghitungan Ulang Suara

Data penduduk Dusun Kaliadem Lama, Kalurahan Kepuharjo sudah kosong, hanya tinggal 15 rumah nonpermanen untuk pemeliharaan ternak, dan data penduduk Dusun Pelemsari Lama, Kalurahan Umbulharjo sudah kosong tinggal dua rumah nonpermanen.

"Pengungsian Dusun Kalitengah Lor sudah disediakan Barak Desa Glagaharjo dan Barak Gayam di Kalurahan Argomulyo," ujar Shavitri.

Sementara untuk jalur evakuasi untuk warga Kalitengah Lor melewati jalur Klangon-Pasar Butuh.

Baca Juga: Antisipasi Tanggap Darurat Bencana Alam, Pemkab Majalengka Tambah Anggaran BTT Senilai Rp10 Miliar

"Jalur evakuasi di lingkup Kalitengah Lor ini telah diperbaiki pada Jumat 6 November 2020, hanya berupa tambal sulam/pemeliharaan jalan," tutur Shavitri.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler